Saham Campina Ice Cream (CAMP) ARA setelah Masuk Radar BEI
Harga saham PT Campine Ice Cream Industry Tbk (CAMP) naik tajam pada penuHarga saham PT Campine Ice Cream Industupan sesi pertama perdagangan Kamis (13/6/2024).
IDXChannel - Harga saham PT Campine Ice Cream Industry Tbk (CAMP) naik tajam pada penutupan sesi pertama perdagangan Kamis (13/6/2024).
Berdasarkan data BEI, saham CAMP menyentuh batas auto rejection atas (ARA) atau 25 persen atau Rp56 ke Rp282. Transaksi perdagangan hingga siang ini mencapai Rp37,6 miliar dengan 1,58 juta lot saham diperjualbelikan.
BEI sebelumnya menyebut harga saham CAMP turun di luar kebiasaan (unusual market activity). Harga saham CAMP anjlok cukup dalam pada perdagangan dua hari berturut-turut.
Pada Rabu (13/6/2024), harga saham CAMP turun 23,65 persen sementara sehari sebelumnya anjlok 23,32 persen. Padahal pada awal minggu ini, harga sahamnya masih berada di level Rp386.
"Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundangan-undangan di bidang pasar modal," kata Pelaksana Harian Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Donni Kusuma Permana.
Atas dasar itu, BEI telah mengirimkan surat kepada manajemen CAMP untuk menjawab pertanyaan-pernyataan ihwal volatilitas harga saham perseroan. Otoritas juga meminta kepada investor untuk mencermati kinerja dan rencana aksi korporasi jika ada.
CAMP adalah produsen ice cream yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Sabana Prawirawidjaja (Ultrajaya Group) sebesar 83,94 persen. Jumlah saham CAMP yang dimiliki masyarakat sekitar 9,48 persen.
Pada tahun lalu, CAMP membukukan pendapatan Rp1,14 triliun, naik tipis 0,6 persen dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp1,13 triliun. Sementara laba bersih perseroan tercatat Rp127 miliar, tumbuh 5 persen dibandingkan 2022 sebesar Rp121 miliar.
Pengamat pasar modal Teguh Hidayat menilai, kinerja CAMP di sektor konsumer tergolong biasa. Namun harga sahamnya secara valuasi menarik dibandingkan peers-nya.
"CAMP tergolong undervalue untuk ukuran saham consumer goods berfundamental baik, apalagi jika dibandingkan dengan Sido Muncul, Kalbe Farma, Unilever, atau bahkan sister company-nya Ultrajaya," katanya.
(RFI)