MARKET NEWS

Saham CDIA Kembali ARA, Market Cap Tembus Rp189 Triliun, Rawan Suspensi Lagi?

TIM RISET IDX CHANNEL 22/07/2025 10:19 WIB

Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) lagi-lagi melesat pada Selasa (22/7/2025).

Saham CDIA Kembali ARA, Market Cap Tembus Rp189 Triliun, Rawan Suspensi Lagi? (Foto: CDIA)

IDXChannel – Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) lagi-lagi melesat pada Selasa (22/7/2025). Kini, unit bisnis milik Prajogo Pangestu tersebut sudah masuk jajaran emiten elite seiring kapitalisasi pasar (market cap) menembus lebih dari Rp180 triliun.

Mengacu pada data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham CDIA melejit hingga auto rejection atas (ARA) 25 persen ke Rp1.515 per unit. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp17,34 miliar dan volume perdagangan 11,45 juta saham.

Pada Kamis (17/7) lalu, bursa sempat melakukan suspensi saham CDIA dalam rangka cooling down usai ARA berjilid-jilid sejak debut di bursa pada 9 Juli lalu. Dengan ini, saham CDIA meroket 697,37 persen sejak melantai di BEI.

Seiring lonjakan harga saham yang fantastis, kapitalisasi pasar (market cap) mencapai Rp189,20 triliun, menduduki peringkat ke-14 besar, melampaui ‘sister company’, yakni emiten batu bara Prajogo PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) di peringkat kelima belas dan satu peringkat di bawah konglomerasi otomotif PT Astra International Tbk (ASII).

CDIA memang sudah lama dinanti pasar, terutama seiring rekam jejak mentereng taipan Prajogo Pangestu di bursa.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai bahwa suspensi perdagangan yang sempat dialami saham CDIA tidak menjadi hambatan berarti.

“Suspensi terlihat tidak terlalu menjadi kendala bagi CDIA dalam proses melantainya di bursa,” ujar Michael, Selasa (22/7/2025).

Ia melanjutkan, setelah masa suspensi berakhir, saham CDIA masih menunjukkan arah tren yang positif di pasar. “Setelah suspensi pada Kamis lalu, CDIA terlihat masih melanjutkan tren positif arahnya,” katanya.

Menurut Michael, fenomena semacam ini memang kerap terjadi pada saham-saham milik kelompok konglomerasi yang memiliki daya tarik tinggi di kalangan investor. “Hal ini memang lumrah terjadi di saham-saham konglomerat, di mana peminatnya amat tinggi,” tuturnya.

Ia menambahkan, besarnya minat terhadap CDIA bisa terlihat dari nilai oversubscribe yang mencapai 300 kali saat penawaran umum kepada masyarakat.

“Dan bagi dana-dana yang tidak kebagian ini, mereka mengejar CDIA ketika listing,” kata Michael.

CDIA memiliki fokus bisnis yang strategis di sektor logistik, energi, dan infrastruktur pelabuhan.

Dari dana IPO, sekitar Rp871,76 miliar akan digunakan untuk memperkuat permodalan anak usaha di bidang logistik, termasuk pembelian kapal untuk PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM), serta ekspansi ke anak usaha berbasis Singapura, Chandra Maritime International Pte. Ltd (CMI).

Sementara itu, sekitar Rp1,5 triliun akan digelontorkan untuk memperluas lini bisnis pelabuhan dan fasilitas penyimpanan, melalui PT Chandra Samudera Port (CSP) dan PT Chandra Cilegon Port (CCP), yang mencakup pembangunan tangki, jaringan pipa ethylene, hingga fasilitas pendukung lainnya. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE