Saham Diborong Gojek, Saham MPPA Malah Amblas 6,83 Persen
Pembelian saham atas PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) oleh PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek tidak berimbas positif pada pergerakan sahamnya di bursa.
IDXChannel - Pembelian saham atas PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) oleh PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek tidak berimbas positif pada pergerakan sahamnya di bursa pada hari ini, Jumat (8/10/2021).
Berdasarkan pantauan dari RTI Business, pergerakan saham anak usaha dari PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) ini malah amblas 6,83 persen, atau terkoreksi 55 poin. Hasilnya, saham saat ini berada di kisaran harga 750.
Penurunan itu juga berimbas pada Price to Earning Ratio (PER) atas saham yang mengalami minus 30,86 usai pembukaan. Kondisi ini terjadi karena investor asing memilih untuk melepaskan saham tersebut, di mana nilai bersih penjualan asing mencapai Rp15,6 miliar.
Akibatnya, MPPA hampir menyentuh Auto Rejection Bawah (ARB) dengan batas maksimal 7 persen. Meski begitu, setiap transaksi atas saham ini secara otomatis ditolak melalui sistem yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia.
Sementara itu, data transaksi MPPA pada pagi ini telah mencapai 21,45 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp16,09 miliar. Sedangkan nilai Market Cap atas anak usaha LPKR ini telah mencapai Rp5,65 triliun.
Seperti diketahui, Gojek melakukan pembelian saham yang dimiliki Grup Lippo melalui PT Multipolar Tbk (MLPL) sebanyak 507.142.900 saham di harga Rp700 per saham atau senilai Rp355 miliar.
Gojek saat ini menggenggam 6,74 persen saham di emiten pengelola Hypermart tersebut.
"Bahwa pada tanggal 04 Oktober 2021, MLPL telah melakukan transaksi penjualan saham Perseroan yang dimiliki kepada Aplikasi Karya Anak Bangsa sejumlah 507.142.900 saham pada harga Rp700 per saham, yang mewakili 6,74 persen," tulis keterangan manajemen MPPA.
Dengan adanya transaksi tersebut, porsi kepemilikan MLPL sebagai pemegang saham pengendali MPPA, berkurang dari sebelumnya 2,88 miliar saham atau setara 38,33 persen menjadi 2,37 miliar saham atau setara 31,59 persen saham.
Selain membeli saham MPPA, Grup GoTo, yang merupakan induk dari Gojek bersama MLPL disebut juga akan berpartisipasi dalam peningkatan modal dengan mengambil saham baru yang akan diterbitkan MPPA nantinya.
Dikutip dari keterbukaan informasi BEI, manajemen MPPA menyampaikan bahwa pihaknya akan menerbitkan saham baru yang dijadwalkan akan selesai pada kuartal IV 2021. Namun, Perseroan tidak menjelaskan secara detail mekanisme penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) (rights issue) atau tanpa HMETD (private placement).
“Kami gembira bahwa Perseroan melakukan peningkatan modal dan bersiap untuk mengeksekusi rencana-rencana kami sambil terus berinovasi bagi konsumen Indonesia," ujar CEO MPPA, Elliot Dickson dikutip, Selasa (5/10/2021).
Emiten pengelola Hypermart ini memiliki jaringan lebih dari 200 gerai di 72 kota, platform logistik dan distribusi nasional, dan pangsa pasar 25 persen di kategori supermarket dan hipermarket menurut data riset NielsenIQ.
Dikenal sebagai “Walmart Indonesia”, Hypermart telah sukses menangkap peluang naiknya pola belanja e-grocery di masa pandemi, dengan penjualan online meningkat lebih dari empat kali dibanding tahun lalu, memposisikan Hypermart sebagai pemimpin ritel omnichannel di Indonesia.
"Keberhasilan peningkatan modal Hypermart akan menyediakan dana bagi Perseroan untuk bertumbuh, mengeksekusi strategi ritel omnichannelnya, dan memperkuat neraca keuangannya," ucapnya. (TYO)