Saham DSSA Terbang Imbas MSCI, Potensi Inflow hingga Belasan Triliun
Saham Grup Sinarmas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), kembali melonjak pada perdagangan Senin (11/8/2025).
IDXChannel – Saham Grup Sinarmas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), kembali melonjak pada perdagangan Senin (11/8/2025), didorong efek positif inklusi ke indeks global MSCI menjelang akhir pekan lalu.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.29 WIB, saham DSSA melejit 7,00 persen ke posisi Rp84.100. Nilai transaksi mencapai Rp376,98 miliar.
DSSA masuk ke MSCI Standard Index, yang sebelumnya mendorong harganya melejit 20,00 persen pada Jumat (8/8).
Dengan ini, dalam sepekan saham DSSA melambung 28,15 persen dan dalam sebulan terbang 54,72 persen.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh melihat potensi arus dana DSSA masih cukup besar. Ia mencatat, potensi ini datang dari dua indeks global utama.
“DSSA memiliki inflow potensial yang cukup besar dari MSCI, yaitu sekitar USD688 juta, atau sekitar Rp11 triliun,” ujarnya, Senin (11/8/2025).
Menurut Michael, angka tersebut belum memperhitungkan potensi dari indeks global lainnya.
“Ini belum termasuk inflow dari FTSE yang berada di angka sekitar USD326 juta atau sekitar Rp5,2 triliun tambahan, sehingga potensi pergerakan DSSA masih menarik,” kata Michael.
DSSA masuk ke MSCI Standard bersama emiten milik taipan Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN). Sementara itu, emiten Boy Thohir PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) justru turun peringkat.
Kemudian, PTRO masuk ke dalam MSCI Small Cap Indexes, bersama dengan lima emiten lainnya, yaitu AADI, KPIG, RATU, TAPG, dan ADRO—yang bergeser dari indeks utama.
Di sisi lain, MBMA dan PNLF dikeluarkan dari MSCI Small Cap Indexes, sementara tidak ada perubahan pada daftar MSCI Micro Cap Indexes.
Perubahan ini akan berlaku setelah penutupan perdagangan pada 26 Agustus 2025, dan efektif per 27 Agustus 2025.
Review MSCI selanjutnya akan diumumkan pada 5 November 2025, dengan tanggal efektif 25 November 2025. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.