MARKET NEWS

Saham ELSA Merosot Lebih dari 3 Persen usai Pengumuman Dividen

TIM RISET IDX CHANNEL 15/05/2024 16:40 WIB

Saham emiten minyak & gas (migas) PT Elnusa Tbk (ELSA) menukik hingga penutupan perdagangan Rabu (15/5/2024).

Saham ELSA Merosot Lebih dari 3 Persen usai Pengumuman Dividen. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten minyak & gas (migas) PT Elnusa Tbk (ELSA) menukik hingga penutupan perdagangan Rabu (15/5/2024), seiring investor merespons pengumuman dividen.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham ELSA ambles 3,51 persen ke level Rp440 per saham.

Volume perdagangan tercatat mencapai 83,33 juta saham, dengan nilai transaksi Rp37,08 miliar.

Aksi ambil untung dalam jangka pendek tampaknya turut mewarnai memerahnya saham ELSA hari ini. Dalam dua hari sebelumnya, saham ELSA menghijau dengan kenaikan 8,06 persen.

Sebelumnya, ELSA resmi memutuskan pembagian dividen total senilai Rp201,25 miliar. Keputusan itu ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu (15/5).

Dividend per share (DPS) mencapai Rp27,57 per saham, yang akan mengalir kepada pemegang 7,29 miliar saham yang beredar.

"Sementara rasio pembayaran adalah sebesar 40 persen dari total laba bersih ELSA tahun buku 2023," kata manajemen.

Publik menggenggam saham ELSA sebesar 3,56 miliar atau 48,18%. Sedangkan pemegang saham utama sekaligus pengendali adalah PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang menguasai 3,72 miliar atau setara 51,10%, menurut data RTI Business efektif per 30 April 2024.

Dana dividen ELSA berasal dari laba bersih tahun buku 2023 yang mencapai Rp503,12 miliar.

Selain sebagai dividen, ELSA juga menyimpan 60% laba bersih sebagai retained earnings atau laba ditahan. Nilainya mencapai Rp301,87 miliar.

Dalam RUPST, manajemen memberikan sejumlah pertimbangan terkait keputusan pembagian dividen tersebut, termasuk soal kebutuhan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga kewajiban sukuk ijarah.

Pada 2024, kata direksi, kebutuhan capex perseroan sebesar 58% untuk tujuan business growth dan sebesar 42% untuk tujuan perawatan kapasitas.

Masih mengutip pihak ELSA, pendanaan capex sendiri salah satunya didapatkan dari laba bersih yang disisihkan sebagai laba ditahan (retained eaming) untuk menopang pertumbuhan Perseroan.

Kemudian, soal kewajiban sukuk ijarah Berkelanjutan | Tahap | Tahun 2020 ELSA yang akan masuk ke posisi current portion sehingga harus dicadangkan pembayarannya.

Pertimbangan lainnya, “Perseroan harus mengantisipasi fluktuasi ekonomi makro global yang berubah cepat dalam waktu singkat.”

Tidak ketinggalan, perseroan juga perlu menjaga minimum cash availability (minimum cash reserves).

Pertimbangan yang tak kalah pentingnya, “Dalam rangka apresiasi dan kompensasi kepada Pemegang Saham atas kinerja Perseroan pada tahun 2023.” (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE