MARKET NEWS

Saham Garuda (GIAA) Melesat Sepekan, Masih Terpacu Sentimen Danantara

TIM RISET IDX CHANNEL 01/06/2025 10:35 WIB

Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) melesat sepanjang pekan, melanjutkan momentum positif seiring kabar rencana masuknya Danantara.

Saham Garuda (GIAA) Melesat Sepekan, Masih Terpacu Sentimen Danantara. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) melesat sepanjang pekan, melanjutkan momentum positif seiring kabar rencana masuknya suntikan dana dari badan pengelola investasi strategis, Danantara Indonesia.

Harga saham GIAA ditutup menguat 5,17 persen ke level Rp61 persen pada Rabu (28/5/2025). Sebelumnya, saham maskapai penerbangan BUMN tersebut sempat menyentuh auto rejection atas (ARA) untuk papan pemantauan khusus, yakni 10,00 persen, 6 hari berturut-turut.

Dalam sepekan saham GIAA melonjak 32,61 persen dan dalam sebulan melambung 52,50 persen.

Kemudian, dalam setahun terakhir, saham GIAA naik 3,39 persen. Namun, dalam 3 tahun dan 5 tahun belakangan secara berturut-turut jatuh 70,10 persen dan 71,63 persen di tengah masalah keuangan yang membelit perusahaan.

Menurut pengamat pasar modal Michael Yeoh, kenaikan saham GIAA akhir-akhir ini seiring kabar adanya rencana suntikan dana dari Danantara.

“Ada kabar dari Danantara yang akan melakukan restrukturisasi dengan menyuntikkan pinjaman modal sebesar Rp1,2 triliun,” ujar Michael, pada 23 Mei 2025. “Danantara yang per tahun ini resmi selaku pemegang saham bisa dikatakan melakukan aksi korporasi.”

Ia menilai ekspektasi pasar cukup tinggi terhadap efektivitas pemanfaatan dana tersebut. “Para investor memiliki ekspektasi manajemen bisa menggunakan dana ini dengan seoptimal mungkin,” katanya. “Mengingat kerugian Garuda tahun lalu adalah Rp1,15 triliun rupiah.”

Namun, tantangan masih besar. Michael mencatat, total liabilitas Garuda saat ini mencapai sekitar USD8,01 miliar, sementara posisi ekuitas perusahaan tetap negatif sebesar USD1,35 miliar.

Menurut dia, sejumlah langkah perlu dilakukan untuk memperbaiki kondisi keuangan maskapai pelat merah tersebut.

Michael menambahkan, diperlukan restrukturisasi utang, negosiasi ulang dengan lessor terkait harga sewa pesawat, serta dukungan dari pelemahan nilai tukar dolar AS.

“Kombinasi ini akan memberi peran besar untuk membuat keuangan GIAA lebih sehat,” demikian ujar Michael.

Sebelumnya, manajemen GIA menegaskan, segala kebijakan dan strategi terkait aksi korporasi, termasuk yang diberitakan melibatkan Danantara Indonesia, sepenuhnya menjadi kewenangan pemegang saham dan para pemangku kepentingan.

Dalam keterbukaan informasi di BEI, pada 20 Mei lalu, manajemen menyatakan, Garuda Indonesia senantiasa berkoordinasi dengan pemerintah dan pihak terkait lainnya. Perseroan juga menegaskan komitmennya untuk tetap fokus menjalankan strategi kinerja yang telah ditetapkan.

“Garuda Indonesia secara berkala berkoordinasi dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan terkait lainnya, sambil tetap berfokus untuk memastikan Perusahaan berjalan on the track sesuai dengan strategi kinerja Perusahaan,” demikian kata pihak Garuda Indonesia.

Kabar teranyar, manajemen GIAA mengumumkan rencana penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Juni 2025. Rapat tersebut akan berlangsung di Tangerang. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE