MARKET NEWS

Saham Gita Wirjawan (OKAS) ARB 2 Hari, Imbas Pupusnya Harapan Proyek Emas?

TIM RISET IDX CHANNEL 18/09/2025 16:07 WIB

Saham PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) yang dikendalikan pengusaha Gita Wirjawan jatuh selama dua hari beruntun.

Saham Gita Wirjawan (OKAS) ARB 2 Hari, Imbas Pupusnya Harapan Proyek Emas? (Foto:

IDXChannel – Saham PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) yang dikendalikan pengusaha Gita Wirjawan jatuh selama dua hari beruntun setelah pasar merespons negatif kabar pengalihan aset emas Indotan.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Kamis (18/9/2025), saham OKAS ditutup jatuh hingga auto rejection bawah (ARB) 15 persen, tepatnya 14,67 persen, ke level Rp256 per unit. Nilai transaksi mencapai Rp3,71 miliar dengan antrean jual di kolom ask mencapai 747 ribu lot di harga ARB.

Sehari sebelumnya, saham OKAS juga ditutup di level ARB. Koreksi tajam selama dua hari terakhir ini berpotensi menghentikan tren kenaikan harga saham OKAS sepanjang 2025. Padahal, sejak awal tahun, saham ini telah melonjak sekitar 156 persen.

OKAS sebelumnya digadang-gadang memiliki 'hidden value' lewat proyek tambang emas di Lombok Barat melalui anak usahanya PT Indotan Lombok Barat Bangkit. Konsesi emas Indotan sempat memicu euforia pasar di tengah harga emas dunia yang tinggi.

Namun, mengutip keterbukaan informasi pada Selasa (16/9/2025), manajemen OKAS mengumumkan pengalihan 100 persen kepemilikan sahamnya pada Indotan Lombok Pte. Ltd. kepada Oliva Vera Dome Holding Ltd. melalui mekanisme konversi utang menjadi aset.

Langkah ini merupakan bagian dari pelaksanaan Perjanjian Restrukturisasi utang yang berlaku efektif sejak 15 September 2025 setelah memperoleh persetujuan seluruh kreditur, yakni PT Bank Panin Tbk dan Island Spice Investments Limited.

Dalam perjanjian tersebut, total utang yang direstrukturisasi sebesar USD19,33 juta, terdiri dari pokok USD8 juta (Tranche A) dan bunga USD11,33 juta (Tranche B). Untuk melunasi sebagian bunga sebesar USD6,5 juta, OKAS mengalihkan seluruh saham Indotan Lombok Pte. Ltd. kepada kreditur. Sisa pokok Tranche B serta Tranche A memiliki jatuh tempo pada 31 Desember 2045 dengan bunga tiga persen per tahun.

Manajemen menyatakan transaksi ini tidak berdampak pada kegiatan operasional dan tidak menimbulkan implikasi hukum, serta tidak tergolong sebagai transaksi material karena nilainya di bawah 20 persen ekuitas.

Selama ini, kata manajemen, Indotan Lombok Pte. Ltd. belum berkontribusi pada pendapatan perseroan sehingga tidak lagi dikonsolidasikan dalam laporan keuangan. OKAS menilai restrukturisasi ini akan mempercepat penyelesaian kewajiban utang sekaligus memperkuat fokus pada pengembangan organik di sektor penunjang pertambangan dan energi.

Sebagai informasi, dikutip dari website perusahaan, pada 7 November 2017, OKAS menyelesaikan akuisisi 100 persen saham Indotan Lombok Pte. Ltd., perusahaan berbasis Singapura yang menguasai 90 persen saham PT Indotan Lombok Barat Bangkit. Entitas ini memegang izin usaha pertambangan eksplorasi emas dan mineral pengikutnya di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.

Berdasarkan data pemegang saham yang tercantum dalam Laporan Tahunan OKAS pada 2024, Gita Wirjawan menguasai 96,36 persen saham PT Emas Hitam Investindo, sedangkan Margaretha Marliza Ronaldus 3,64 persen. Artinya, keduanya memiliki 99,99 persen saham PT Emas Hitam Investindo, yang selanjutnya menjadi pemegang saham terbesar PT Multi Berkat Energi.

PT Multi Berkat Energi tercatat sebagai pemegang saham terbesar OKAS, yakni mencapai 38,69 persen hingga 31 Agustus 2025. Struktur kepemilikan berlapis ini menunjukkan bahwa Gita Wirjawan merupakan pengendali utama Ancora Indonesia Resources. (Aldo Fernando)

 

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE