Saham GOTO ke Gocap saat JP Morgan Cs Beri Pandangan Positif
Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berayun dari level Rp50-Rp51 per saham hingga penutupan sesi I, Kamis (20/6/2024).
IDXChannel - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berayun di kisaran level Rp50-Rp51 per saham hingga penutupan sesi I, Kamis (20/6/2024). Penurunan tajam saham GOTO hingga ke gocap terjadi di tengah sejumlah pandangan positif dari broker saham bonafide.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GOTO ditutup di Rp50 per saham hingga istirahat siang, usai berkali-kali bolak-balik ke Rp50-Rp51 per saham sepanjang sesi I.
Nilai transaksi tercatat mencapai Rp127,64 miliar dan volume perdagangan 2,55 miliar saham.
Kemarin, saham GOTO turun tajam ke 3,85 persen, menandai penutupan pertama kalinya saham tersebut ke level Rp50 per saham.
Dus, saham GOTO sudah terkoreksi 24,24 persen dalam sebulan dan anjlok 41,86 persen sejak awal tahun (YtD).
Sementara, apabila dibandingkan dengan harga saat penawaran saham perdana (IPO) di level Rp338 per saham pada April 2022, saham GOTO sudah jatuh 85,21 persen.
Hingga 31 Mei 2024, ada sebanyak 354.557 pemegang saham GOTO, terbanyak ketiga di bursa setelah investor BBRI (517.854) dan BBCA (362.976).
Pandangan JP Morgan Cs
Dalam catatan yang terbit pada 6 Mei 2024, JP Morgan Sekuritas memberikan pandangan positif dengan menyematkan peringkat overweight ke GOTO dengan target harga Rp75 per saham (di atas harga saat laporan tersebut terbit di Rp69 per saham).
Setelah mempertimbangkan sejumlah agenda rapat GOTO, termasuk rencana private placement—yang kemudian urung dilaksanakan—JP Morgan menulis, “Kami tetap OW [overweight] di GOTO dengan target harga hingga Desember 2024 sebesar Rp75.”
Sementara, NH Korindo Sekuritas Indonesia dalam riset pada 30 April 2024 memberikan judul laporan “On Track, On Track to Profit,” mengindikasikan optimisme broker tersebut terhadap hasil kinerja kuartal I-2024 dan jalur menuju profitabilitas GOTO ke depan.
“Kami tetap merekomendasi Buy untuk GOTO dengan target price sebesar Rp 81/saham. TP ini mengimplikasikan EV/Sales sebesar 4.06x. Adapun risiko dari rekomendasi kami, yaitu regulasi dalam negeri yang kontraproduktif dan kesalahan eksekusi strategi dalam integrasi antar ekosistem,” tulis periset NH Korindo.
Lebih lanjut, riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia pada 2 Mei 2024 menulis, GOTO mencatat kinerja kuat pada kuartal I-2024 dengan GTV grup naik menjadi Rp116,5 triliun (+20% YoY) dan pendapatan bruto meningkat menjadi Rp4,2 triliun (+18,2% YoY).
Menurut analisis Mirae, GOTO berhasil mengurangi pengeluaran untuk insentif dan pemasaran produk, serta biaya korporat tunai berulang.
EBITDA Disesuaikan (adjusted EBITDA) Grup, kata Mirae, kembali negatif ke Rp102 miliar karena investasi di segmen Fintech dan musiman dalam On-demand Service (ODS), tetapi tetap di jalur untuk mencapai titik impas (breakeven) tahunan pada tahun fiskal 2024.
Mirae pun tetap merekomendasikan beli (buy) untuk GOTO dengan target harga baru Rp80 per saham karena penurunan perkiraan topline untuk segmen ODS. Prospek positif didukung oleh kemitraan dengan TikTok, integrasi produk GTF (GoTo Financial) ke Shop|Tokopedia, dan inisiatif buyback saham.
Selain tiga broker saham tersebut, Maybank Sekuritas dalam laporan teranyar (18 Juni 2024), misalnya, memberikan rating buy dengan target harga Rp95 per saham. Kemudian, CLSA dalam riset (2 Mei 2024) juga memberikan rating buy dengan target Rp72 per saham.
Berbeda, UOB KayHian Sekuritas dalam laporan pada 6 Mei 2024 memberikan rating netral ke GOTO dengan target Rp70 per saham. Mengambil jalur yang sama, Sucor Sekuritas (3 Mei 2024) juga menyematkan label netral dengan target harga Rp71 per saham).
Kabar PHK Tokopedia
Sebelumnya, kabar atas rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang bakal dilakukan Tokopedia terhadap sejumlah karyawannya terus bergulir dan menyita atensi publik.
Salah satunya dengan mengaitkan kebijakan pengurangan karyawan tersebut dengan GOTO, yang notabene merupakan salah satu pemegang saham PT Tokopedia Indonesia.
Menjawab hal tersebut, pihak GOTO pun menegaskan bahwa porsi kepemilikan sahamnya di Tokopedia kini bukan lagi mayoritas, lantaran sebagian besar telah dijual ke ByteDance, yang merupakan founder dari aplikasi media sosial TikTok.
"Dapat kami sampaikan bahwa posisi GOTO (dalam struktur pemegang saham Tokopedia) adalah pemegang saham minoritas, bukan (pemegang saham) pengendali," ujar Sekretaris Perusahaan GOTO, RA Koesoemohadiani, dalam keterangan resminya.
Selain itu, sebagai sebuah entitas mandiri, Koesoemohadiani menyatakan bahwa segala keputusan yang diambil oleh pihak Tokopedia merupakan hal yang telah ditentukan secara penuh oleh manajemen perusahaan tersebut.
Karenanya, pihak GOTO menyerahkan sepenuhnya segala keputusan PHK sepenuhnya kepada pihak manajemen PT Tokopedia, dan juga ByteDance sebagai pemegang saham mayoritas.
Peroleh Restu Buyback Saham
Sebelumnya, pemegang saham GOTO menyetujui seluruh agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Selasa (11/6) lalu.
Menurut siaran pers perseroan, di antara persetujuan yang telah didapatkan, GOTO mendapatkan restu pemegang saham atas rencana perseroan untuk melakukan pembelian kembali (share buyback) saham Perseroan serta sejumlah perubahan pada jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
GOTO sebelumnya berencana melakukan buyback saham sebanyak-banyaknya USD200 juta atau sekitar Rp3,2 triliun.
Namun, GOTO menunda agenda persetujuan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement yang seharusnya masuk ke dalam agenda RUPSLB pada Selasa pekan lalu.
Hal tersebut menjadi salah satu sentimen negatif yang membuat harga saham GOTO terkoreksi akhir-akhir ini. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.