MARKET NEWS

Saham GOTO Melesat usai Cetak Laba Sebelum Pajak Perdana di Kuartal III-2025

Aldo Fernando 30/10/2025 17:25 WIB

Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melesat pada perdagangan Kamis (30/10/2025), didorong oleh rilis kinerja kuartal III-2025.

Saham GOTO Melesat usai Cetak Laba Sebelum Pajak Perdana di Kuartal III-2025. (Foto: GoTo)

IDXChannel - Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melesat pada perdagangan Kamis (30/10/2025), didorong oleh rilis kinerja per kuartal III-2025 yang untuk pertama kalinya mencatat laba sebelum pajak. Capaian rekor ini menjadi katalis utama penguatan saham raksasa teknologi tersebut.

Pada perdagangan Kamis (30/10/2025), harga saham GOTO ditutup menguat 7,14 persen ke level Rp60 per saham. Saham raksasa teknologi ini juga menjadi salah satu yang paling aktif diperdagangkan, dengan volume mencapai 1,96 miliar saham dan nilai transaksi sebesar Rp621 miliar.

Katalis positif datang dari rilis kinerja keuangan kuartal III-2025. Untuk pertama kalinya, GOTO mencatat laba sebelum pajak yang disesuaikan (adjusted pre-tax profit) positif sebesar Rp62 miliar, berbalik dari posisi rugi tahun lalu dengan kenaikan Rp728 miliar secara tahunan (year on year/yoy).

“GOTO sudah sangat dekat dengan net profit positif. Penyesuaian pada laba sebelum pajak dilakukan karena memang Tokopedia bukan entitas yang dikontrol oleh GOTO, sehingga ini menunjukkan profitabilitas riil bisnis yang dikendalikan oleh perusahaan” kata analis Kiwoom Sekuritas Azis.

GOTO juga berhasil mencatatkan EBITDA positif selama empat kuartal berturut-turut sejak kuartal IV-2024. Pada kuartal III-2025, nilai EBITDA mencapai Rp369 miliar, meningkat Rp455 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu.

Sementara, metrik yang menjadi pedoman, yaitu EBITDA Grup yang disesuaikan, yang juga mencerminkan profitabilitas operasional dan kas, mencapai Rp516 miliar pada kuartal III-2025. Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, totalnya telah menembus Rp1,34 triliun.

Dengan capaian tersebut, GOTO juga menaikkan pedoman kinerja EBITDA Grup yang disesuaikan untuk setahun penuh 2025 dari Rp1,4-Rp1,6 triliun menjadi Rp1,8-Rp1,9 triliun.

“Pencapaian ini dan target yang direvisi naik menjadi katalis positif untuk valuasi GOTO sehingga kenaikan harga saham yang terjadi make sense,” tutur Azis.

Rekor kinerja GOTO tak hanya tercatat di level grup, melainkan juga merata di seluruh lini bisnisnya. Unit Financial Technology atau GoPay mencatatkan pertumbuhan kuat pada segmen pembayaran dan pinjaman.

Jumlah pengguna aktif bulanan GoPay naik 29 persen secara tahunan menjadi 24,2 juta pada kuartal III-2025. Volume transaksi juga melesat, menembus lebih dari 500 juta transaksi dalam sebulan per September 2025.

Sementara itu, bisnis pinjaman berada dalam fase ekspansi. Nilai buku pinjaman konsumen tumbuh 76 persen yoy menjadi Rp7,6 triliun, dan manajemen optimistis nilainya dapat menembus Rp8 triliun hingga akhir tahun.

Sementara itu, untuk bisnis ODS yang dikenal dengan Gojek juga kian menunjukkan profitabilitas. Selain strategi pengembangan produk untuk kelas menengah atas dan mass market, program promo yang didanai merchant serta iklan juga menjadi pendorong kinerja Gojek cetak rekor.

GOTO melaporkan program promo yang didanai merchant (MFP) dari sisi jumlah pengeluaran merchant yang berpartisipasi tumbuh 71 persen sedangkan pendapatan iklan naik 48 persen.

“Kombinasi GoPay dan Gojek memberikan keunggulan untuk GOTO dari sisi skala ekonomi dari ekosistemnya. Kuncinya adalah monetisasi lewat inovasi, efisiensi dan integrasi akan menjadi pendorong kuat GOTO untuk capai bottom-line positif,” ujar Azis. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE