MARKET NEWS

Saham GOTO Sentuh Level Terendah (All Time Low), Pertanda Apa?

TIM RISET IDX CHANNEL 11/10/2023 12:58 WIB

Saham emiten jasa ride hailing dan e-commerce PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menyentuh level terendah sepanjang masa (all time low/ATL).

Saham GOTO Sentuh Level Terendah (All Time Low), Pertanda Apa? (Foto: MNC Media)

IDXChannelSaham emiten jasa ride hailing dan e-commerce PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menyentuh level terendah sepanjang masa (all time low/ATL) hingga penutupan sesi I, Rabu (11/10/2023).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GOTO turun 2,44 persen secara harian ke posisi Rp80 per saham. Bahkan, saham GOTO sempat menyentuh Rp79 per saham pada 11.45-11.50 WIB.

Ini merupakan level terendah usai GOTO sempat menembus Rp82 per saham pada 4 dan 10 Oktober 2023.

Sebelum ini, level Rp81 sempat disentuh pada perdagangan intraday 26 Desember 2022.

Nilai transaksi perdagangan hari ini mencapai Rp171,43 miliar dan volume perdagnagan 2,13 miliar saham.

Sebelumnya, menunjuk Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 30 Juni 2023 (RUPSLB) yang telah menyetujui penerbitan saham baru sehubungan dengan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias private placement GOTO, manajemen mengumumkan, pada 10 Oktober 2023 telah diterbitkan saham baru hasil pelaksanaan PMTHMETD sejumlah 17.045.733.334 Saham Seri A.

Informasi saja, GOTO mengumumkan rencana pendanaan dalam dua skema, yakni penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement, dan penerbitan surat utang.

Tak main-main, perseroan membidik dana USD150 juta atau setara Rp2,3 triliun (asumsi kurs Rp15.519).

GOTO akan menerbitkan 17.045.733.334 saham baru berupa saham Seri A dengan harga Rp90 per saham. Nantinya, private placement ini akan diambil seluruhnya oleh Bhinneka Holdings Limited, sebuah entitas yang didirikan berdasarkan hukum Cayman Islands.

"Melalui pengeluaran saham baru tersebut, perseroan akan memperoleh dana USD100 juta atau Rp1,53 triliun," kata manajemen, menurut keterbukaan informasi, Selasa (3/10/2023).

Langkah kedua adalah melalui penerbitan surat utang luar negeri. Ini dilakukan GOTO melalui anak usahanya yang berada di luar negeri, yakni GoTo International Finance (GTF).

Seiring aksi korporasi ini, Bhinneka Holdings bakal menerbitkan instrumen obligasi bersifat ekuitas agar memperoleh dana untuk mengeksekusi private placement saham GOTO. Nilainya sesuai dengan target dana yang ingin diraih GOTO, yakni USD150 juta.

Bhinneka menerbitkan surat utang ini kepada International Finance Corporation (IFC) dan WAF Investments Cayman LLC, sebuah entitas yang dimiliki oleh Franke & Company. "Obligasi bersifat ekuitas ini dapat ditukarkan menjadi saham perseroan yang dimiliki oleh Bhinneka Holdings," lanjut manajemen.

Penerbitan Surat Utang

Pendanaan kedua berasal dari penerbitan surat utang. GTIF -entitas GOTO di luar negeri-, akan menerbitkan surat utang berdasarkan Notes Subsctiption Agreement tanggal 2 Oktober 2023.

Pihak yang terlibat adalah GTIF selaku penerbit, GOTO sebagai pemberi jaminan, Bhinneka Holdings sebagai pengambil bagian, dan Citibank N.A Cabang Hong Kong selaku bank kustodian.

Di sisi lain, GTIF juga memiliki kesepakatan cash settled call option dengan Bhinneka Holdings. Dari transaksi ini, GTIF bakal menerima dana bersih USD50 juta. Langkah ini, disebut dapat digunakan oleh GTIF untuk modal kerja ataupun kebutuhan lainnya.

Manajemen menegaskan, penerbitan surat utang GTIF ini tidak tunduk pada Peraturan dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (POJK) yang mengatur penerbitan efek bersifat utang dan/atau sukuk yang dilakukan tanpa penawaran umum.

"Karena penerbitan surat utang GTIF dilakukan di luar wilayah RI dan tidak ditawarkan kepada investor RI," tandasnya. (ADF)

SHARE