Saham HRTA Kena ARB Usai Terkerek 20 Persen, Investor Cari Apa?
Saham Hartadinata Abadi (HRTA) kena ARB pada Selasa (21/2) setelah melejit 20 persen pada Senin (20/2) lalu.
IDXChannel – Saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) ambles menyentuh auto reject bawah (ARB) 7 persen pada perdagangan Selasa (21/2) setelah melejit pada perdagangan sebelumnya.
Merujuk data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (21/2) pukul 09.40 WIB, saham HRTA ambruk hingga 6,87 persen ke level Rp244/saham.
Adapun, nilai transaksi saham HRTA di periode ini mencapai Rp9,17 miliar dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 35,41 juta saham.
Padahal, pada perdagangan Senin (20/2), saham HRTA ditutup melambung 20,18 persen menjadi Rp262/saham.
Kendati demikian, dalam seminggu belakangan saham HRTA masih menguat hingga 14,02 persen. Sedangkan, dalam sebulan belakangan masih naik hingga 15,09 persen.
Belum diketahui pasti sentimen yang mengerek saham HRTA pada perdagangan Senin (20/2) lalu, akan tetapi, pada 25 Januari 2023 lalu, HRTA menandatangani perjanjian kerja sama refinery dengan PT Emas Murni Abadi (EMA).
Melansir keterbukaan informasi, HRTA dan EMA melakukan kerja sama dalam kegiatan pengolahan dan pemurnian atau refinery logam mulia.
“Kerja sama ini tidak berdampak negatif terhadap kegiatan usaha hingga kondisi keuangan perseroan dan diharapkan akan meningkatkan kinerja operasional perseroan,” tulis Direktur Utama HRTA, Sandra Sunanto.
Sedangkan, pada Jumat (17/2) lalu, HRTA baru saja meluncurkan produk baru Emasku yang merupakan emas batangan dengan kadar emas sebesar 99,99 persen.
Adapun, produk tersebut merupakan hasil kerja sama dengan PT Emas Antam Indonesia sebagai assayer ntuk memastikan kemurnian produk.
Informasi saja, HRTA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan perhiasan emas yang memiliki jaringan pemasaran produk dengan toko bernama Claudia, Celine Jewellery Brand, dan ACC Jewellery.
Hingga triwulan III-2022, HRTA berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar Rp5,10 triliun atau naik 30,67 persen secara year on year (yoy).
Sementara, laba bersih HRTA juga melesat 35 persen menjadi Rp206,27 miliar pada periode tersebut.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.