Saham Ikapharmindo (IKPM) Dibuka Lompat 34,54 Persen di Hari Pertama Listing
Pagi ini, harga saham IKPM dibuka di level Rp222 per saham, atau naik 34,54% dari harga penawaran awal yang ditetapkan sebelumnya yang sebesar Rp165 per saham.
IDXChannel - PT Ikapharmindo Putramas Tbk resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Rabu (8/11/2023). Perseroan resmi mencatatkan sahamnya dengan kode IKPM.
Pagi ini, harga saham IKPM dibuka di level Rp222 per saham, atau naik 34,54% dari harga penawaran awal yang ditetapkan sebelumnya yang sebesar Rp165 per saham.
Hingga pukul 09.10 WIB, harga saham IKPM berada di posisi Rp192 per saham. Adapun, volume saham yang diperdagangkan sebanyak 186,07 juta saham dengan nilai transaksi mencapai Rp38,63 miliar, dan ditransaksikan sebanyak 15.211 kali.
“Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Dengan terdaftar sebagai perusahaan publik maka kami berkomitmen untuk meningkatkan profesionalisme dan transparansi. Selain itu, juga mampu membuka peluang lebih besar untuk kami berhubungan dengan perusahaan baik lokal maupun global dan membuka akses permodalan, serta bisa memberikan kontribusi positif kepada seluruh stakeholder,” kata Direktur Utama IKPM Kartono di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta pada Rabu (8/11/2023).
Dalam aksi korporasi ini, perseroan menawarkan sebanyak 336,93 juta saham atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor.
Bersamaan dengan IPO, perseroan juga mengadakan Program Alokasi Saham Pegawai atau Employee Stock Allocation (ESA), dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya 100.000 saham atau sebanyak 0,03% dari saham yang ditawarkan dalam penawaran umum.
Perihal penggunaan dana, sebesar 50% dana IPO akan digunakan untuk belanja barang modal dengan rincian, sebesar 66,67% akan dialokasikan untuk renovasi gedung pabrik perseroan di Rancaekek, Sumedang. Adapun, renovasi pabrik tersebut dimaksudkan untuk peningkatan kapasitas produksi perseroan pada 2024 mendatang.
Kemudian, sekitar 33,33% dialokasikan untuk pembelian mesin kepada pihak ketiga, dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi kegiatan usaha perseroan yang direncanakan untuk terealisasi pada tahun 2024.
Sekitar 50% akan digunakan untuk menambah kemampuan dan memperkuat dana kas perusahaan untuk membiayai kegiatan modal kerja perseroan, meliputi pembelian bahan baku dan biaya pemasaran untuk menunjang perkembangan produk Perseroan, di pasar maupun e-commerce.
(YNA)