Saham IMAS dan IMJS Jatuh 6 Persen usai Euforia Sentimen Rights Issue
Saham Indomobil milik Grup Salim kompak jatuh pada perdagangan Kamis (24/7/2025) usai melonjak sehari sebelumnya seiring rencana penambahan modal via rights iss
IDXChannel – Saham Indomobil milik Grup Salim kompak jatuh pada perdagangan Kamis (24/7/2025) usai melonjak sehari sebelumnya seiring rencana penambahan modal via rights issue.
Menurut pada data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.18 WIB, saham PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) merosot 5,45 persen ke level Rp1.040 per unit. Pada Rabu (23/7), saham ini melejit hingga batas auto rejection atas (ARA) 25 persen.
Serupa, saham anak usaha IMAS, PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) tergelincir 6,35 persen ke Rp236 per unit. Kemarin melonjak hingga ARA 35 persen, tepatnya 34,04 persen.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menyoroti aksi korporasi ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat fondasi keuangan perusahaan.
“IMJS diketahui akan melakukan rights issue sebanyak 3 miliar saham dengan nilai nominal Rp200 per saham,” ujar Michael, Rabu (23/7).
Ia menambahkan, “Estimasi dana yang masuk pada saat rights issue adalah sekitar Rp600 miliar. Tujuan utama adalah memperkuat struktur modal dan mendukung ekspansi usaha.”
Dari sisi teknikal, Michael melihat potensi pergerakan positif pada saham-saham grup Indomobil. “IMAS memiliki pola double bottom reversal dengan target ke 1.200 dan support di level 940,” tuturnya.
Jika area 1.200 berhasil ditembus, kata Michael, IMAS akan membentuk pola continuous pattern menuju 1.550.
Sementara untuk IMJS, Michael menilai saat ini saham sedang berada dalam fase penting.
“IMJS memiliki pola Darvas box consolidation breakout, dengan titik kunci di level 220 yang sedang berusaha divalidasi hari ini,” katanya.
Michael menjelaskan, jika level 220 dilewati, IMJS memiliki peluang untuk kenaikan menuju 350.
Mengutip keterbukaan informasi, Selasa (22/7), IMJS berencana melakukan Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) IV atau rights issue untuk memperkuat struktur permodalan dan ekspansi usaha. Rencana ini akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan berlangsung pada 28 Agustus 2025.
Dalam keterbukaan informasi, manajemen IMJS menyebutkan akan menerbitkan maksimal 3 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp200 per saham. Saham tersebut akan berasal dari portepel dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Seluruh saham baru nantinya memiliki hak dan kedudukan yang sama dengan saham lama, termasuk hak atas dividen.
Pelaksanaan rights issue ini akan dilakukan setelah mendapatkan dua persyaratan utama: persetujuan RUPSLB dan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Harga pelaksanaan dan jumlah pasti saham baru akan diumumkan dalam prospektus yang akan diterbitkan kemudian.
Dana hasil aksi korporasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan mendukung pengembangan usaha, baik secara langsung oleh perseroan maupun melalui entitas anak.
Manajemen IMJS menilai, rights issue ini akan memberi dampak positif terhadap kinerja dan daya saing jangka panjang perusahaan. Namun, pemegang saham yang tidak menggunakan haknya berpotensi mengalami dilusi kepemilikan. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.