Saham Japfa (JPFA) Melonjak, Tersengat Rumor Go Private Sang Induk?
Saham emiten industri unggas (poultry) PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) melejit pada lanjutan sesi II Jumat (8/3/2024).
IDXChannel – Saham emiten industri unggas (poultry) PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) melejit pada lanjutan sesi II Jumat (8/3/2024) di tengah adanya rumor sang induk Japfa Ltd tengah mempertimbangkan akan go private.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 14.38 WIB, saham JPFA menguat 3,33 persen ke Rp1.240 per saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp49,06 miliar dan volume 40,02 juta saham.
Sebelumnya, diwartakan Bloomberg News, Jumat (8/3), pengendali Japfa Ltd, perusahaan induk JPFA, yang merupakan produsen unggas terbesar kedua di Indonesia, tengah mempertimbangkan untuk membawa perusahaan yang terdaftar di Bursa Singapura tersebut untuk go private.
Sumber anonim menyebut, pengendali Japfa Ltd telah memulai pembicaraan untuk mendapatkan pinjaman yang akan mendukung langkah tersebut.
Sumber tersebut mengatakan, diskusi telah diadakan dengan beberapa bank dan setidaknya satu fund kredit swasta untuk pinjaman sekitar USD150 juta.
Potensi delisting perusahaan dari bursa Singapura sedang dalam diskusi dan belum ada keputusan akhir yang dibuat, kata sumber tersebut.
Saham Japfa Ltd (JAP) naik 8 persen menjadi SGD0,215, kenaikan intraday terbesar sejak 28 November, menyusul laporan Bloomberg News, dan memberikan nilai pasar perusahaan sebesar USD329 juta.
Didirikan pada 1970an, Japfa memiliki fasilitas di Indonesia, Vietnam, India, Myanmar dan Bangladesh, yang beroperasi dalam produksi dan pengolahan unggas, babi, akuakultur dan daging sapi, serta makanan kemasan, menurut situs webnya.
Laporan tahunan perusahaan pada 2023 mencantumkan empat pemegang saham utama dengan nama keluarga Santosa – sama dengan pendiri perusahaan Ferry Teguh Santosa.
Salah satunya adalah Renaldo Santosa, anggota direksi Japfa yang memiliki total kepemilikan sebesar 60,70 persen hingga Maret lalu. Perwakilan Japfa menolak berkomentar kepada Bloomberg News atas rumor tersebut. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.