Saham Kendaraan Listriknya Jatuh, Harta Orang Terkaya Vietnam Hilang Rp275 Triliun
Saham kendaraan listrik milik orang terkaya Vietnam Pham Nhat Vuong, VinFast Auto Ltd ditutup jatuh 23% menjadi USD15,4 pada Jumat (18/8/2023).
IDXChannel - Saham kendaraan listrik milik orang terkaya Vietnam Pham Nhat Vuong, VinFast Auto Ltd ditutup jatuh 23% menjadi USD15,4 pada Jumat (18/8/2023).
Koreksi ini mengakhiri pergerakan liar sahamya setelah melesat 255% menjadi USD37,06 pada debutnya di Nasdaq pada Selasa (15/8/2023).
Menurut Bloomberg Billionaires Index, Vuong yang mengendalikan sebagian besar saham perusahaan mengalami penurunan kekayaan bersih sebesar USD18 miliar atau Rp275,78 triliun menjadi USD21,2 miliar atau setara Rp324,8 triliun.
Meski kekayaannya susut, namun dia masih jauh lebih kaya dari sebelum perusahaannya listing. Pasalnya, dia mendapat nyaris USD40 miliar pada pencatatan perdana saham (IPO) VinFast, merupakan kenaikan kekayaan terbesar yang pernah dicatat oleh indeks.
Vuong mengendalikan 99% saham VinFast, sebagian besar melalui konglomerasi bisnisnya, Vingroup JSC.
Kapitalisasi pasar VinFast mencapai puncaknya pada Selasa lalu sebesar USD85 miliar, yang sempat mengungguli Ford dan General Motors (GM).
Saat ini, kapitalisasi pasarnya turun menjadi USD37,4 miliar, namun masih di depan pesaing lainnya, seperti Rivan Automotive Inc, Nio Inc, dan Lucid Group Inc.
VinFast go public menggunakan perusahaan cangkang, atau perusahaan akuisisi tujuan khusus (SPAC).
SPAC sering digunakan oleh startup untuk mempercepat proses yang seringkali lambat dan mahal untuk menjadikan perusahaan swasta go public. Secara sederhana, ini berarti menggabungkan perusahaan yang tidak ada di bursa saham dengan yang ada.
Beberapa produsen kendaraan listrik, termasuk Lordstown Motors dan Faraday Future telah go public menggunakan SPAC dalam tiga tahun terakhir. Namun, kedua perusahaan itu telah kehilangan lebih dari 90% nilai pasar sahamnya sejak merger.
Bill Russo, pendiri dan CEO Automobility yang berbasis di Shanghai, mengatakan bahwa VinFast bisa berbeda karena didukung oleh Vingroup, yang memberi akses ke pendanaan dari bisnis dengan rekam jejak pertumbuhan yang baik.
"Sebagian besar startup kendaraan listrik gagal karena mereka tidak memiliki inti yang menguntungkan dan pendanaan eksternal, akhirnya habis karena mereka menghabiskan modal jauh lebih cepat daripada menghasilkan uang tunai," tuturnya, dikutip dari BBC.
Tetapi VinFast juga menghadapi persaingan yang ketat karena para pemain utama berjuang untuk menguasai pasar. Pemimpin pasar, termasuk Tesla milik Elon Musk dan BYD yang didukung Warren Buffett telah memangkas harga jual untuk meningkatkan penjualan.
Pada paruh pertama 2023, VinFast mengirimkan 11.300 unit kendaraan listrik. Sebagai perbandingan, Tesla mengirimkan lebih dari 889 ribu kendaraan pada periode yang sama.
"Tesla akan terus menjadi pemimpin di industri kendaraan listrik, tetapi akan ada banyak pemenang. VinFast telah membangun fondasi yang kuat untuk kesuksesan kendaraan listrik," tutur Dan Ives dari Wedbush Securities.
(RNA)