Saham Konglomerat Masuk MSCI, Analis Prediksi Inflow Deras hingga Akhir Agustus
Saham-saham milik sejumlah konglomerat Indonesia diperkirakan akan menarik aliran dana (inflow) hingga akhir Agustus.
IDXChannel - Saham-saham milik sejumlah konglomerat Indonesia diperkirakan akan menarik aliran dana (inflow) hingga akhir Agustus usai resmi diumumkan masuk ke dalam daftar indeks MSCI pada periode ini.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai, potensi dana asing yang masuk ke pasar Indonesia masih cukup besar dalam waktu dekat.
“Ada perkiraan inflow yang cukup besar hingga di akhir Agustus nanti menyusul masuknya beberapa konstituen Indonesia ke MSCI,” ujar Michael kepada IDXChannel, Jumat (8/8/2025).
Ia menyebut dua saham yang masuk ke indeks MSCI Standard Cap, yakni DSSA dan CUAN. Keduanya dinilai menjadi incaran karena potensi arus dana dari manajer investasi global.
“Dua yang masuk ke Standard Caps adalah DSSA dan CUAN,” imbuh Michael.
Secara teknikal, Michael mengamati bahwa saham-saham tersebut tengah berada di titik tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH), sehingga analisis teknikal konvensional menjadi kurang relevan.
“Secara teknikal, saham Prajogo Pangestu bergerak di area ATH,” tuturnya.
Karena itu, ia menambahkan, proyeksi pergerakan harga lebih banyak mengandalkan ekspektasi arus dana yang masuk. “Sehingga pergerakan teknikal hanya bisa menggunakan flow forecasting,” demikian kata Michael.
Yang Untung dan Buntung
Revisi daftar konstituen indeks MSCI untuk periode Agustus 2025 membawa dampak beragam terhadap saham-saham milik para konglomerat Indonesia.
Sejumlah saham mencatat lonjakan tajam, sementara lainnya justru terpuruk usai mengalami degradasi dari indeks global bergengsi tersebut.
Grup Barito milik taipan Prajogo Pangestu menjadi salah satu pemenang besar dalam review kali ini. Dua emiten andalannya, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dan PT Petrosea Tbk (PTRO) resmi masuk ke indeks MSCI. CUAN masuk dalam MSCI Global Standard Indexes, sementara PTRO masuk ke MSCI Small Cap Indexes.
Tak butuh waktu lama, keduanya langsung melesat di awal perdagangan Jumat (8/8/2025). CUAN tercatat naik 8,90 persen, sedangkan PTRO melonjak 11,63 persen pada pukul 09.10 WIB. Saham Prajogo lainnya pun turut mendapat sentimen positif, seperti BRPT yang naik 7,14 persen, CDIA menguat 4,15 persen, dan BREN naik 2,76 persen. Hanya TPIA yang stagnan.
Grup Sinarmas, milik keluarga Widjaja, juga menikmati euforia MSCI. DSSA yang ikut masuk ke MSCI Standard Index langsung melejit 15,73 persen. Saham grup lainnya, seperti SMMA naik 9,56 persen, INKP 9,12 persen, dan TKIM 7,57 persen.
Saham milik Happy Hapsoro melalui PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) dan anak usahanya PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) juga mendapat berkah. RATU naik 3,62 persen, sementara RAJA menguat 2,69 persen setelah RATU masuk ke MSCI Small Cap Indexes.
Di sisi lain, Grup Triputra lewat TAPG naik 2,41 persen, dan KPIG milik Grup MNC tercatat menguat 4,85 persen usai masuk MSCI.
Namun tidak semua konglomerat mendapat hasil manis. Boy Thohir, melalui grup Adaro dan Merdeka, justru terpukul akibat perubahan indeks. ADRO terdegradasi dari Standard Index ke Small Cap, dan sahamnya terkoreksi 2,94 persen. MBMA yang didepak dari Small Cap Indexes anjlok 7,33 persen, diikuti ADMR dan MDKA yang masing-masing melemah 2,18 persen dan 0,40 persen.
Sementara, AADI, emiten Boy Thohir yang baru masuk dan menemani ADRO di Small Cap Indexes, hanya naik 2,46 persen.
Nasib serupa dialami oleh Grup Panin. PNLF terdepak dari MSCI Small Cap dan sahamnya turun 1,57 persen. Saham PNBN dan CFIN juga ikut melemah masing-masing 1,30 persen dan 0,64 persen.
Perubahan komposisi MSCI akan berlaku efektif per 27 Agustus 2025, usai penutupan perdagangan 26 Agustus. Review berikutnya dijadwalkan pada 5 November 2025. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.