MARKET NEWS

Saham Konglomerat Rehat, tapi Masih Dinilai Menarik Disimak

TIM RISET IDX CHANNEL 23/10/2025 10:34 WIB

Sejumlah saham konglomerat tampak bergerak mendatar dalam beberapa hari terakhir, seolah mengambil napas setelah reli tajam sebelumnya.

Saham Konglomerat Rehat, tapi Masih Dinilai Menarik Disimak. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Sejumlah saham konglomerat tampak bergerak mendatar dalam beberapa hari terakhir, seolah mengambil napas setelah reli tajam sebelumnya.

Meski begitu, analis menilai momentum jeda ini justru membuka peluang baru bagi beberapa nama yang dinilai berpotensi masuk daftar konstituen MSCI pada November mendatang.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai saham-saham konglomerat masih layak dipantau menjelang pengumuman tinjauan indeks tersebut.

 “Jika kita melihat potensi saham-saham yang masih belum masuk ke konstituen MSCI terdekat ada BREN, PTRO, BRMS,” ujarnya, Rabu (22/10/2025).

Michael menambahkan, selain tiga nama itu, ada pula calon lain yang tak kalah menarik. “Beberapa calon seperti CDIA dan IMPC juga terlihat menarik,” katanya.

Sebelumnya, pada Selasa (21/10), Michael menyoroti pergerakan saham milik taipan Prajogo Pangestu yang kini tengah berada di fase konsolidasi.

“Secara teknikal, saham Prajogo Pangestu masih berada dalam range sideways, belum menuju bearish, hanya retracement,” tuturnya.

Menurut Michael, dinamika harga yang terjadi saat ini masih wajar di tengah proses konsolidasi. “Sehingga pergerakan dalam harian yang volatile menjadi hal lumrah,” katanya.

Untuk BREN dan BRMS, Michael tercatat memiliki perhitungan tersendiri.

Menurutnya, peluang BREN cukup kuat mengingat nilai kapitalisasi pasar free float-nya diperkirakan mencapai sekitar Rp144,6 triliun, dengan asumsi porsi free float 11,62 persen dari total kapitalisasi pasar sekitar Rp1.244 triliun. Nilai tersebut sudah memenuhi persyaratan minimal MSCI.

“Catatan saja, perhitungan tersebut jika menggunakan asumsi free float 11,62 persen sesuai data yang beredar. Namun, perlu diketahui bahwa MSCI memiliki kalkulasi perhitungan free float tersendiri,” kata Michael, Rabu (22/10/2025).

Sementara itu, kapitalisasi pasar free float BRMS diperkirakan mencapai Rp52,99 triliun, dengan porsi free float sekitar 36,45 persen dari total kapitalisasi pasar Rp145,33 triliun.

Michael juga mengingatkan bahwa tidak semua kenaikan harga saham dapat dikaitkan langsung dengan spekulasi masuknya emiten ke dalam indeks MSCI.

Ia juga menambahkan, justru saham-saham di luar grup konglomerasi besar berpotensi lebih tinggi untuk dilirik, berkaitan dengan likuiditas dan proporsi kepemilikan publiknya.

MSCI dijadwalkan mengumumkan hasil tinjauan periodik komposisi indeksnya pada 5 November 2025. Sementara itu, perubahan hasil peninjauan tersebut akan mulai berlaku pada 25 November 2025. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE