Saham Konglomerat Tercuan di 2023, Dipimpin Duet Maut CUAN-AMMN
Emiten yang mencatatkan rapor terbaik sepanjang 2023 termasuk yang dimiliki oleh para taipan RI.
IDXChannel - Pasar modal Indonesia sepanjang 2023 diwarnai oleh moncernya kinerja sejumlah emiten. Emiten yang mencatatkan rapor terbaik ini termasuk yang dimiliki oleh para taipan RI.
Bahkan, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang tahun ini pun mengalami kenaikan 6,62 persen. Pada perdagangan Kamis (28/12/2023), IHSG ditutup menguat di level 7.303
Dari total 900 lebih emiten yang melantai di bursa, beberapa di antaranya dikuasai oleh konglomerasi Tanah Air. Sebut saja nama Prajogo Pangestu yang tahun ini muncul sebagai bintangnya pasar modal RI.
Tak hanya itu, kinerja saham sejumlah konglomerasi bisnis seperti Grup Bakrie, Grup Djarum, Grup Sinar Mas, Grup Salim, dan lainnya. Emiten-emiten tersebut memiliki fokus bisnis yang beragam, mulai dari pertambangan batu bara, perbankan, kesehatan, properti, konsumer, sampai otomotif.
Berikut rangkuman sepuluh emiten para taipan yang berkinerja moncer sepanjang tahun ini berdasarkan data yang dihimpun Tim Riset IDX Channel per 28 Desember 2023.
CUAN-Prajogo Pangestu
Di urutan pertama, saham emiten milik Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) menjadi saham tercuan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang tahun ini.
CUAN resmi mencatatkan sahamnya pada Rabu, 8 Maret 2023. Perusahaan ini menjadi emiten ke -24 yang tercatat di BEI sepanjang tahun ini.
Saham CUAN dalam enam bulan terakhir sejak Initial Publik Offering (IPO) menunjukkan kinerja tertinggi, naik sebanyak 1320,63 persen per 28 Desember 2023 secara year to date (ytd).
Saham CUAN kini tengah disuspensi oleh Bursa sehingga tak dapat diperdagangkan. CUAN tercatat memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp150,92 triliun.
Tak hanya CUAN, saham Prajogo lainnya yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) juga menjadi bintang pasar modal tahun ini. BREN diketahui baru saja melantai pada 9 Oktober 2023 dengan harga penawaran awal Rp780/saham.
BREN menjadi salah satu saham anak baru (IPO) tercuan—sekaligus saham top gainers secara umum—di 2023. BREN sendiri melonjak 938 persen sejak listing pada 9 Oktober 2023.
Kabar terbaru, BREN memberikan modal kepada anak usahanya, Star Energy Group Holdings Pte Ltd (SEGHPL), total mencapai USD162.500.994 atau Rp2,52 triliun pada periode Oktober-November 2023.
DSSA-Grup Sinar mas
Emiten pertambangan batu bara dan pembangkitan listrik milik keluarga taipan Eka Tjipta Widjaja alias Grup Sinar Mas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) juga menjadi saham yang berkinerja moncer sepanjang 2023. Saham DSSA naik 101,01 persen secara ytd.
AMMN- Grup Salim
Saham milik taipan grup Salim, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) ke BEI. AMMN juga menjadi salah satu saham IPO terbesar tahun ini. Saham AMMN sudah melonjak 274,63 persen sejak melantai pada pertengahan tahun ini.
Saat IPO, AMMN menetapkan harga Rp1.695 per saham dan melepas 6,33 miliar saham. Oleh karena itu, AMMN meraih dana IPO Rp10,73 triliun, menjadi IPO terbesar pada 2023. AMMN tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 7 Juli 2023.
Meski AMMN sangat lekat dengan Grup Medco milik Keluarga Panigoro, nyatanya penerima manfaat terakhir (pengendali) perusahaan adalah Agoes Projosasmito, eks bankir yang dekat dengan banyak pengusaha, termasuk Anthoni Salim.
Grup Salim sendiri menjadi penguasa AMMN melalui PT Sumber Gemilang Persada (SGP) yang menjadi pemegang saham terbesar di AMMN. Kemudian Grup Salim juga memiliki porsi lewat kepemilikan Medco di AMMN. Diamond Bridge Pte. Ltd. diketahui terafiliasi dengan Grup Salim dan merupakan pemegang saham Medco.
SILO-Grup Lippo
Emiten rumah sakit milik grup Lippo, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) masih menjadi saham tercuan sepanjang tahun ini. SILO meraih kenaikan saham 72,22 persen sepanjang tahun ini.
CFIN-Grup Panin
Saham PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN) milik konglomerasi Grup Panin masuk menjadi jajaran saham tercuan tahun ini dengan kinerja mencapai 63,33 persen ytd.
AUTO-Grup Astra
Kinerja saham emiten milik konglomerasi Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mencatatkan kinerja saham moncer dengan kenaikan 58,9 persen ytd.
Padahal, Grup Astra kini tengah dikaitkan dengan skandal di mana Unit bisnis Toyota Motor, Daihatsu Jepang, dikabarkan akan menghentikan pengiriman semua kendaraannya. Langkah ini dilakukan pasca-terungkapnya hasil penyelidikan skandal keselamatan yang menemukan masalah yang melibatkan 64 model kendaraan produksinya.
Hal ini disampaikan Rabu (20/12/2023) dalam keterangan resminya. Penghentian ini termasuk hampir dua lusin produk otomotif yang dijual di bawah merek Toyota, termasuk Indonesia.
SMMT-Grup Rajawali
Saham konglomerasi Grup Rajawali PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) juga menjadi saham berkinerja terbaik tahun ini. Saham SMMT sudah naik 42,32 persen sepanjang tahun ini. (Lihat tabel di bawah ini.)
JRPT-Grup Ciputra
Saham raja properti Grup Ciputra, PT Jaya Real Property Tbk (JRPT) moncer dengan kenaikan 40 persen sepanjang tahun ini.
CLEO-Keluarga Tanoko
Kinerja saham emiten milik taipan keluarga Tanoko, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) mencatatkan kinerja saham moncer dengan kenaikan 29,73 persen ytd.
Saham CLEO dalam beberapa hari terakhir ditutup moncer akibat tersengat sentimen pabrik AMDK milik CLEO atau Tanobel resmi beroperasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) emiten milik konglomerasi Tancorp, Hermanto Tanoko, itu menembus Rp300 miliar. Hal ini diketahui dari unggahan akun media sosial Instagram resmi perusahaan.
“Tanpa basa-basi, produsen AMDK Tanobel, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) telah beroperasi di IKN pada akhir 2023,” tulis unggahan di akun Tancorp.id, dikutip Selasa (26/12/2023).
Adapun pabrik ini bertempat di Karya Merdeka, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara. Jaraknya sekitar 40 menit dari Titik Nol IKN.
Seluruh dana capex Rp300 miliar telah digunakan untuk pembangunan pabrik baru, pengembangan, penambahan mesin, hingga jaringan wilayah distribusi di seluruh wilayah.
Menyongsong 2024, perseroan menganggarkan nilai capex yang sama, yakni di kisaran Rp300 miliar. Manajemen berencana untuk kembali mengembangkan pabrik, menambah pabrik baru hingga mesin.
CLEO juga membidik peningkatan kapasitas produksi, otomatisasi, dan perluasan jaringan distribusi.
Secara keseluruhan, CLEO memiliki 32 pabrik. Setahun ke depan, perseroan akan membangun 3 pabrik baru yang berlokasi di Palu, Pontianak, dan Pekanbaru.
Sebelumnya, CLEO berhasil mengantongi persetujuan pemegang saham untuk mengakuisisi perusahaan distributor, PT Sentralsari Primasentosa (SPS)
Keputusan ini ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Independen CLEO di Surabaya, Jumat (22/12/2023).
Nilai pengambilalihan saham tersebut mencapai Rp180 miliar. Demi merampungkan proses ini, SPS akan menerbitkan 100.000 lembar saham baru, yang setara dengan 80% kepemilikan saham) pada kuartal IV 2023.
TRIM-Grup Boy Thohir
Di urutan ke sepuluh, ada emiten milik Garibaldi ‘Boy’ Thohir PT. Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) menjadi salah satu saham dengan kinerja termoncer dengan kenaikan 21,24 persen ytd.
Teranyar, TRIM makin agresif mengoleksi saham emiten Grup Bakrie PT Energi Mega Persada (ENRG). Perusahaan broker saham milik Boy Thohir itu, diketahui memborong 207.252.045 lembar saham ENRG pada Jumat, (22/12/2023) lalu. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.