Saham Konstruksi PTPP hingga ADHI Ramai-Ramai Melesat
Saham emiten konstruksi serempak melompat pada lanjutan sesi I Jumat (3/11/2023).
IDXChannel – Saham emiten konstruksi serempak melompat pada lanjutan sesi I Jumat (3/11/2023).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.15 WIB, saham emiten BUMN Karya PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melonjak 8,04 persen ke Rp605 per saham, dengan nilai transaksi Rp18 miliar dan volume perdagangan 31 juta saham.
Saham BUMN Karya lainnya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk WIKA) melambung 5,88 persen ke Rp394 per saham. Sedangkan, saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) melejit 4,48 persen.
Saham operator tol pelat merah PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) juga naik 4,90 persen.
Saham anak usaha PTPP PT PP Presisi Tbk (PPRE) ikut menghijau 4,76 persen. Demikian pula saham anak usaha BIKA PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) terangkat 2,20 persen.
Saham konstruksi swasta PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON), PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) hingga emiten Grup Astra PT Acset Indonusa Tbk (ACST) masing-masing terapresiasi 1,96 persen, 1,82 persen, dan 1,15 persen.
Saham-saham konstruksi terbawa euforia pasar yang kembali bangkit seiring investor merespons positif keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) yang kembali menahan suku bunga.
Sebelumnya, The Fed pada Rabu kembali mempertahankan suku bunga untuk kali kedua dalam dua pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) terakhir di tengah tanda-tanda pertumbuhan ekonomi, sedangkan kondisi pasar tenaga kerja dan inflasi tetap berada di atas target bank sentral.
The Fed mempertahankan suku bunga kebijakan tetap stabil pada kisaran 5,25%-5,50% saat ini dan bisa membuat investor hepi untuk masuk ke pasar saham lagi, termasuk emiten konstruksi.
Sementara, menurut catatan RHB Sekuritas dalam sebuah riset pada 9 Oktober, sektor konstruksi memiliki katalis positif dari alokasi anggaran pemerintah untuk Ibu Kota Nusantara (IKN).
Analis RHB menyebut, pemerintah menaikkan alokasi anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di 2023 sebesar Rp15 triliun, terutama untuk mendongkrak pembangunan IKN dsn meningkatkan optimisme investor terhadap sektor konstruksi.
Namun, demikian jelas analis RHB, dampaknya kemungkinan hanya bersifat sementara, seiring dengan laju pembangunan yang dilakukan mungkin melambat tahun depan karena proses pemungutan suara pemilihan umum (Pemilu) 2024 dan seleksi yang baru kabinet pemerintahan anyar.
Progres IKN
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melaporkan proses pembangunan Istana Presiden di IKN masih berjalan sesuai rencana.
Secara keseluruhan untuk tahap I, progres pembangunan infrastruktur dan bangunan gedung IKN mencapai 52%, di atas target yakni 47%.
Menteri Basuki mengatakan dalam pembangunan gedung Kantor Presiden merupakan desain anak bangsa yang interiornya semaksimal mungkin menggunakan produk dalam negeri.
Pentingnya penggunaan komponen produk dalam negeri dalam pembangunan IKN untuk menjaga roda ekonomi nasional.
"Semaksimal mungkin interiornya merupakan produk dalam negeri, ada dari NTB (Nusa Tenggara Barat), ada dari Cempoko Boyolali (Jawa Tengah), dan daerah lain, tetapi didesain lebih baik," ujar Basuki dalam keterangan tertulis, Kamis (2/11/2023).
Gedung Kantor Presiden didesain oleh seniman Nyoman Nuarta yang juga mendesain jembatan di ruas Jalan Tol IKN. Pada bagian gedung dilengkapi dengan modul bilah sebanyak 4.650 bilah yang nantinya akan membentuk lambang burung garuda yang menjadi facade dari gedung Kantor Pesiden.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti berharap pembangunan Kantor Presiden di IKN dapat selesai pada Agustus 2024. Hingga minggu ke-52 sejak dimulainya pembangunan pada November 2022, progresnya telah mencapai 52% atau lebih cepat dari rencana sebesar 47%.
"Pemasangan bilah-bilah garuda terus dilakukan, mudah-mudahan dapat selesai pada Maret 2024," sambung Diana.
Pembangunan Kantor Presiden di bawah tanggung jawab Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Timur dengan kontraktor pelaksana PT PP - Wika KSO. Anggaran pembangunannya bersumber dari APBN senilai Rp1,56 triliun. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.