Saham Lo Kheng Hong Ambles Berjamaah, GJTL Turun 12 Persen
Saham emiten yang menjadi koleksi investor kawakan Lo Kheng Hong (LKH) kompak memerah di awal perdagangan Selasa (1/8/2023).
IDXChannel – Saham emiten yang menjadi koleksi investor kawakan Lo Kheng Hong (LKH) kompak memerah di awal perdagangan Selasa (1/8/2023).
Saham emiten produsen ban PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) anjlok 12,04 persen ke Rp950 per saham.
Saham GJTL cenderung bergerak ke bawah usai menembus Rp1.415 pada 6 Juli lalu.
Kinerja teranyar, pendapatan bersih Gajah Tunggal turun 2,07 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp8,12 triliun selama semester I-2023. Kendati pendapatan terkoreksi, GJTL berhasil membalik rugi bersih Rp63,88 miliar pada 6 bulan pertama tahun lalu menjadi laba bersih Rp359,10 miliar per paruh pertama 2023.
Lo Kheng Hong sendiri melepas beberapa kali saham GJTL di tengah kenaikan harga di awal Juli. Saat ini nama pria yang kerap disapa Warren Buffett Indonesia tersebut tidak ada lagi di daftar pemegang saham GJTL di atas 5 persen.
Lebih tepatnya, LKH menguasai 4,8 persen saham GJTL atau setara dengan 168,97 juta saham Gajah Tunggal.
Saham emiten media PT Global Mediacom Tbk (BMTR) juga turun tajam 9,94 persen ke Rp308 per saham, usai sempat naik tipis 2 hari sebelumnya.
Demikian pula, saham emiten properti PT Intiland Development Tbk (DILD) dan emiten perkebunan sawit yang masuk portofolio LKH PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) melorot 7,56 persen dan 3,09 persen.
Tidak hanya itu, saham emiten Grup Panin PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) dan PT Panin Financial Tbk (PNLF) kompak turun 2,31 persen dan 1,31 persen. Saham PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) juga melorot 1,18 persen.
Adapun, saham PT Bank OCBC NISIP Tbk (NISP) stagnan di Rp1.210 per saham dan PT ABM Investama Tbk (ABMM) menjadi satu-satunya saham emiten LKH yang diketahui publik yang menghijau 3,55 persen. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.