MARKET NEWS

Saham Mandala Finance (MFIN) Anjlok 70 Persen Jelang Merger dengan Adira (ADMF)

Rahmat Fiansyah 17/07/2025 10:22 WIB

Saham Mandala Finance (MFIN) terus tertekan menjelang merger dengan Adira Finance (ADMF).

Saham Mandala Finance (MFIN) terus tertekan menjelang merger dengan Adira Finance (ADMF). (Foto: Dok. Mandala Finance)

IDXChannel - Saham PT Mandala Multifinance Tbk atau Mandala Finance (MFIN) terus tertekan menjelang merger dengan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk atau Adira Finance (ADMF).

Dalam sebulan terakhir, harga saham MFIN anjlok sekitar 70 persen ke Rp915. Jika dihitung dari harga tertingginya dalam tiga bulan terakhir di Rp5.195, penurunan harganya mencapai lebih dari 80 persen.

MFIN dan ADMF secara resmi telah menandatangani Akta Penggabungan alias merger di mana ADMF akan menjadi entitas yang bertahan. Proses merger ini ditargetkan tuntas pada 1 Oktober 2025.

Merger itu dilakukan setelah Mandala Finance diakuisisi oleh Adira sebesar 10 persen dan sisanya dikuasai MUFG Bank Ltd yang tak lain juga induk Adira.

Direktur Mandala Finance, Roberto AK Un mengatakan, merger antara MFIN dan ADMF merupakan inisiatif strategis untuk memperkuat posisi pasar ADMF di industri pembiayaan otomotif Indonesia.

"Sebagai salah satu perusahaan pembiayaan terkemuka, ADMF terus mencari peluang untuk meningkatkan penawaran layanan, efisiensi operasional, dan jangkauan pelanggan," katanya, Kamis (17/7/2025).

"Perseroan, dengan kehadiran regional dan basis pelanggan yang kuat, menghadirkan keahlian, saluran distribusi, dan sinergi operasional yang berharga yang melengkapi kekuatan ADMF," tutur Robert.

Dengan merger tersebut, MFIN menawarkan pembelian kembali saham (buyback) di harga Rp3.426. Namun, penawaran ini hanya berlaku untuk pemegang saham yang memilih (voting) tidak setuju dengan rencana merger dalam RUPSLB.

Sementara bagi mereka yang setuju dengan merger, harga ditentukan oleh rasio konversi di mana setiap 1 saham MFIN akan dikonversi menjadi 0,052401 saham ADMF.

Namun, penawaran buyback tersebut sudah kadaluwarsa pada 15 Juli lalu. Pemegang saham yang setuju dengan merger atau baru membeli saham MFIN setelah RUPSLB akan mengikuti skema konversi.

Rasio konversi tersebut lebih rendah dibandingkan harga pasar MFIN saat ini di level Rp900. Dengan harga ADMF saat ini Rp9.275, maka setiap satu saham MFIN hanya bernilai Rp486, terdiskon hingga 47 persen.

Terkait dengan volatilitas harga saham MFIN, Robert menyebut, perseroan telah mengumumkan keterbukaan informasi kepada publik terkait Ringkasan Rancangan Penggabungan Usaha pada 25 Juni 2025. Rencana tersebut juga sudah memperoleh persetujuan RUPSLB pada 30 Juni 2025.

Selain itu, perseroan juga sudah melakukan kewajibannya untuk menawarkan buyback pada 2 Juli 2025. Seluruh informasi itu bermuara pada merger antara MFIN dan ADMF yang berlaku efektif 1 Oktober 2025.

>

(Rahmat Fiansyah)

SHARE