MARKET NEWS

Saham Milik Lo Kheng Hong Ini ARB 2 Hari, Ada Apa?

Aldo Fernando - Riset 03/06/2022 09:47 WIB

Harga saham emiten tambang batu bara, PT ABM Investama Tbk (ABMM) anjlok hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 7% pagi ini, Jumat (3/6/2022).

Saham Milik Lo Kheng Hong Ini ARB 2 Hari, Ada Apa? (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Harga saham emiten tambang batu bara, PT ABM Investama Tbk (ABMM) anjlok hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 7% pagi ini, Jumat (3/6/2022). Ini sekaligus menggenapi ARB saham ABMM pada penutupan Kamis kemarin (2/6).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham ABMM merosot 6,69% ke posisi Rp2.650/saham dengan nilai transaksi Rp4,17 miliar dan volume perdagangan 1,57 juta saham.

Kemarin, saham ABMM ditutup ARB 6,89%. Dengan ini, dalam sepekan saham ABMM sudah turun 13,11%.

Namun, dalam sebulan saham emiten yang melantai sejak 2011 ini masih menguat 12,29% dan sejak awal tahun melesat 86,62%. Sementara, selama setahun terakhir saham ABMM sudah terbang 244,16%.

Sebelum terkena ARB, saham ABMM sempat melesat 5,54% pada penutupan Selasa lalu (31/5). Kala itu, investor memborong saham ABMM bertepatan dengan publikasi laporan keuangan perseroan per kuartal I 2022.

Laba bersih ABMM meningkat 22,80% secara tahunan (yoy) menjadi US$31,79 juta per 31 Maret 2022. Pendapatan perusahaan pun naik 35,95% yoy menjadi sebesar US$286,70 juta.

Seiring kinerja moncer, ABMM juga akan membagikan dividen tunai senilai Rp267 per saham kepada para pemegang sahamnya dengan tanggal pembayaran pada 10 Juni 2022.

Kisah Turnaround ABMM dan Masuknya LKH

Kenaikan harga saham ABMM terjadi seiring kisah turnaround (pembalikan rugi menjadi laba) per 31 Desember 2021 di tengah booming harga batu bara.

Waktu itu, ABMM berhasil membalik rugi tahun 2020 sebesar US$35,66 juta menjadi laba bersih US$148 juta.

Dari sisi top line, pendapatan bersih ABMM juga melonjak 68,51% yoy menjadi US$1,02 miliar pada akhir 2021, dari perolehan pada 2020 senilai US$606,41 juta.

Selama Desember, saham ABMM diharga di kisaran Rp1.400-an per saham. Semenjak itu, harga saham ini meningkat signifikan hingga sepanjang tahun ini.

Di tengah kabar baik dari ABMM tersebut, investor kawakan Tanah Air Lo Kheng Hong (LKH) ternyata masuk ke saham perseroan.

Ini terlihat dari laporan tahunan ABMM pada 2021 di mana LKH tercatat memiliki 85.547.100 saham atau sekitar 3,107% dari total saham perseroan.

LKH menjadi pemegang saham terbesar keempat ABMM di bawah pengendali PT Tiara Marga Trakindo (53,55%), Valle Verde Pte Ltd (25,55%) dan Citibank Singapore A/C OCBC-BBCAW-FORTUN (4,64%).

Sebagai informasi, selain menggenggam ABMM, Lo Kheng Hong tercatat memiliki sejumlah saham dengan kepemilikan di atas 5%, seperti PT Global Mediacom Tbk(BMTR), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), dan PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN). (ADF)

SHARE