Saham MR DIY (MDIY) Gigit Jari saat Listing Perdana di BEI
Emiten pengelola gerai MR DIY, PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (19/12/2024).
IDXChannel - Emiten pengelola gerai MR DIY, PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (19/12/2024).
Harga saham perseroan dibuka di level Rp1.550 per saham, turun 6,06 persen dari harga penawaran awal yang ditetapkan sebesar Rp1.650 per saham.
Hingga pukul 09.10 WIB, harga saham MDIY berada di posisi Rp1.510 per saham. Sementara itu, total saham perseroan yang diperdagangkan sebanyak 72,89 juta saham dengan nilai transaksi mencapai Rp99,69 miliar dan ditransaksikan sebanyak 17.495 kali.
"Kami percaya perjalanan ini baru langkah awal dan kami akan terus berkembang dan menciptakan nilai tambah bagi konsumen, mitra, dan pemegang saham," kata Direktur Utama MDIY, Edwin Cheah Yew Hong di Gedung BEI, Jakarta pada Kamis (19/12/2024).
Edwin menuturkan, pencapaian perseroan hingga saat ini merupakan hasil kolaborasi dan sinergi antara berbagai pihak, yang turut mengantarkan perseroan meraih kepercayaan investor selama proses penawaran umum perdana saham.
Setelah mencatatkan sahamnya di Bursa, kata Edwin, perseroan terus berkomitmen untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar di sektor ritel perlengkapan rumah tangga.
Di samping itu, sebagai perusahaan ritel Indonesia dengan jaringan lebih dari 900 toko yang tersebar dari Sabang-Merauke, perseroan berkomitmen berdedikasi untuk menyediakan perlengkapan rumah tangga yang lengkap, terjangkau dan mudah diakses oleh keluarga-keluarga di seluruh Indonesia.
“Melalui upaya ini kami berusaha semakin dekat dengan konsumen kami di mana saja dan kapan saja. Pencapaian ini merupakan bukti dari komitmen kami dalam menjaga pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan,” ujar Edwin.
Sebagai informasi, perseroan akan menggunakan 60 persen dana untuk melunasi sebagian utang MDIY ke PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA). Nilai pinjaman yang akan dilunasi sebesar Rp250 miliar yang akan jatuh tempo 20 Desember 2027.
Selanjutnya, sebesar 30 persen digunakan untuk membuka toko baru yang mencakup uang muka sewa, renovasi, hingga pengadaan perabotan dan peralatan took di Jabodetabek, Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, dan Kepulauan Maluku. Penggunaan dana tersebut direncanakan pada 2025-2026.
Dan sisa dana IPO sebesar 10 persen dipakai untuk PT Duta Sentosa Yasa (DSY). Dana ini digunakan untuk keperluan modal kerja operasional yang mencakup, namun tidak terbatas untuk biaya pembelian persediaan, biaya logistik, dan sebagainya.
(Fiki Ariyanti)