MARKET NEWS

Saham PANI Roller Coaster Jelang Rights Issue, Analis Ungkap Target Jangka Pendek

TIM RISET IDX CHANNEL 10/09/2025 12:35 WIB

Saham emiten properti milik taipan Aguan dan Grup Salim, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), mencatatkan technical rebound pada perdagangan Rabu (10/9/2025).

Saham PANI Roller Coaster Jelang Rights Issue, Analis Ungkap Target Jangka Pendek. (Foto: PIK 2)

IDXChannel – Saham emiten properti milik taipan Aguan dan Grup Salim, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), mencatatkan technical rebound pada perdagangan Rabu (10/9/2025), usai jatuh selama empat hari berturut-turut.

Mengacu pada data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga penutupan sesi I, saham PANI melonjak 7,40 persen ke level Rp14.150 per unit. Nilai transaksi terbilang ramai, mencapai Rp227,1 miliar dan volume perdagangan 16,46 juta saham.

Sehari sebelumnya, saham PANI anjlok 8,03 persen, setelah pada Senin (8/9) juga merosot 5,76 persen di tengah tekanan pasar secara umum.

Alhasil, dalam sepekan, saham PANI terdepresiasi 9,00 persen.

Founder WH Project, William Hartanto, menilai tekanan pada saham PANI belakangan ini tidak semata karena rencana rights issue.

“Memang, umumnya saham akan mengalami tekanan ketika akan right issue. Itu biasanya dikarenakan harga pelaksanaan yang tidak direspons positif oleh pasar,” ujarnya, Rabu (10/9/2025).

Namun, menurut William, pelemahan saham PANI lebih terkait kondisi pasar yang sudah jenuh beli. “Tapi di PANI ini saya lihat memang kebetulan jenuh beli juga. Jadi, pas momentumnya dia untuk melemah,” imbuh William.

Dari sisi teknikal, William menilai peluang penguatan saham ini cukup terbatas. “PANI secara teknikal mengalami downtrend. Estimasi penguatan terbatas dengan resistance 14.500 dan target 15.200,” ujarnya.

Ia pun merekomendasikan strategi akumulasi saat harga terkoreksi. “Memanfaatkan potensi rebound-nya, saya rekomendasikan buy on weakness pada area 14.000–13.700,” kata William.

Sementara itu, pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai investor masih menantikan harga pelaksanaan rights issue. “Saat ini, investor masih menunggu harga rights issue PANI di 2025,” tuturnya, Rabu (10/9).

Ia menambahkan, potensi dana yang bisa diserap dari aksi korporasi tersebut cukup besar. “Dengan potensial dana serapan di Rp16 triliun,” kata Michael.

Perkokoh Posisi di CBDK

Menurut keterbukaan informasi, PANI berencana melakukan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) III atau rights issue dengan penerbitan hingga 1,21 miliar saham baru bernilai nominal Rp100 per saham. Sementara, perseroan belum mengumumkan harga pelaksanaan.

Saham baru ini akan diterbitkan dari portepel Perseroan dan dicatatkan di BEI, dengan hak yang sama dan sederajat termasuk hak dividen seperti saham yang telah ada.

Pelaksanaan PMHMETD III membutuhkan persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB dan pernyataan efektif dari OJK. Perseroan berhak menerbitkan sebagian atau seluruh saham yang disetujui, dengan harga pelaksanaan final dan jumlah saham yang akan diterbitkan diumumkan dalam Prospektus.

RUPSLB dijadwalkan pada 9 Oktober 2025, sementara pendaftaran ke OJK akan dilakukan setelah persetujuan, dengan jangka waktu efektif maksimal 12 bulan.

Hasil PMHMETD III akan digunakan untuk menambah penyertaan saham di anak usaha Perseroan, yakni hingga 44,1 persen di PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) atau BKS, serta penyertaan di PT Cahaya Inti Sentosa, PT Karunia Utama Selaras, dan PT Panorama Eka Tunggal.

Dana ini diharapkan memperkuat struktur permodalan, menambah aset, dan mendukung ekspansi serta pertumbuhan pendapatan Perseroan.

Dengan modal yang lebih kuat, PANI akan lebih fleksibel merealisasikan rencana strategis, mempercepat pengembangan proyek, dan meningkatkan daya saing di industri properti nasional.

Bagi pemegang saham yang tidak menggunakan haknya, kepemilikan akan terdilusi, namun seluruh pemegang saham diyakini akan memperoleh manfaat dari kinerja dan prospek bisnis yang lebih baik.

Sebelumnya, PANI menggelar private placement tahap III pada 2 September 2025, menerbitkan 20,91 juta saham baru bernominal Rp100 per saham dengan harga pelaksanaan Rp14.350.

Seluruh saham baru akan diserap oleh pemegang saham pengendali, PT Multi Artha Pratama, dan tercatat di bursa pada 3 September 2025. Dana sekitar Rp300 miliar yang diperoleh akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan mendukung kegiatan usaha anak usaha yang dimiliki lebih dari 99 persen.

Dalam Public Expose Live, Selasa (9/9), PANI menargetkan pelaksanaan rights issue III pada Desember 2025. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

>

SHARE