Saham Perusahaan Chip Nvidia-AMD Cs Tumbang, Rotasi Dimulai?
Saham perusahaan chip raksasa dunia kompak jatuh pada Rabu (17/7/2024) waktu setempat.
IDXChannel – Saham perusahaan chip raksasa dunia kompak jatuh pada Rabu (17/7/2024) waktu setempat seiring investor khawatir atas risiko kebijakan pengetatan Amerika Serikat (AS) terhadap penjualan semikonduktor ke China.
Menurut data TradingView, raksasa dari Paman Sam Nvidia Corporation turun tajam 6,62 persen semalam. Demikian pula, peers Nvidia, AMD anjlok 10,21 persen.
Sementara, di Eropa, ASML mengalami hari terburuk sejak 2020 dengan penurunan sebesar 11 persen, menyusul laporan Bloomberg bahwa pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan pembatasan perdagangan yang lebih ketat terhadap penjualan perusahaan-perusahaan di China yang mencakup produsen mesin semikonduktor asal Belanda tersebut.
Indeks Nasdaq Composite yang sarat saham teknologi AS turun 2,8 persen di bursa New York (NYSE), menandai hari terburuk sejak Desember 2022. Indeks S&P 500 turun 1,4 persen, mengakhiri kenaikan beruntun tiga hari sebelumnya.
“Investor sudah terbiasa mendengar kabar baik tanpa henti dari saham-saham teknologi, sehingga sedikit saja hal negatif telah membuat orang lengah dan menyebabkan kepanikan di pasar,” kata analis investasi di AJ Bell Dan Coatsworth, dikutip Financial Times (FT).
Aksi jual besar-besaran tersebut menghapus USD496 miliar dari nilai pasar saham di indeks Philadelphia Semiconductor AS, yang mencakup Nvidia, TSMC, dan Intel.
Menambah kekhawatiran terhadap sektor yang telah mendorong sebagian besar keuntungan pasar ekuitas AS tahun ini, saingan presiden Joe Biden, Donald Trump, mengatakan kepada Bloomberg bahwa Taiwan, yang merupakan pusat industri pembuatan chip global, harus menanggung biaya pertahanannya sendiri.
Saham-saham industri terkemuka Taiwan Semiconductor Manufacturing Co yang melantai di AS tergelincir 8 persen.
“Saham semikondutor mendapatkan keuntungan dari kedua sisi jalur politik,” kata kepala strategi pasar di Interactive Brokers Steve Sosnick.
Kepala penelitian global di Barclays Ajay Rajadhyaksha, mengatakan langkah tersebut mencerminkan meningkatnya fokus investor terhadap risiko politik, adanya peluang yang jauh lebih tinggi dalam tiga pekan terakhir soal Trump memenangkan pemilu AS.
Kelanjutan dari “rotasi perdagangan yang sangat agresif,” menjauh dari perusahaan-perusahaan berkapitalisasi besar dan menuju perusahaan-perusahaan kecil juga mulai tampak, kata Ajay.
“Telah terjadi rotasi sektor secara besar-besaran dalam sepekan terakhir – misalnya, segala sesuatu yang berorientasi pada Trump seperti sektor industri, yang sesuai dengan narasi ‘membuat Amerika hebat’ [make America great], telah meningkat. Ini hanya menambah [sentimen] saja,” ujar ahli strategi teknologi di Baird Ted Mortonson.
Euforia seputar kecerdasan buatan (AI) telah mendorong kenaikan harga saham yang besar bagi perusahaan-perusahaan seperti Microsoft dan Nvidia di 2024.
Namun, dalam beberapa pekan terakhir, beberapa analis dan investor mulai menyuarakan kekhawatiran mengenai seberapa cepat Big Tech akan memperoleh keuntungan dari puluhan miliar dolar yang mereka investasikan pada infrastruktur AI. (ADF)