Saham Petrosea (PTRO) Rebound Usai Caplok Grup HBS di Papua Nugini
Saham PTRO langsung melompat 3,44 persen ke harga Rp3.910 setelah berada di zona merah selama tiga hari beruntun.
IDXChannel - Saham PT Petrosea Tbk (PTRO) rebound usai mengumumkan akuisisi 100 persen saham HBS (PNG) Limited dan anak usahanya (Grup HBS), perusahaan penyedia jasa pertambangan, konstruksi, dan solusi alat berat asal Papua Nugini.
Pada Jumat (1/8/2025), saham PTRO langsung melompat 3,44 persen ke harga Rp3.910 setelah berada di zona merah selama tiga hari beruntun. Nilai transaksi perdagangan PTRO tercatat Rp245,4 miliar dari 63,23 juta saham yang diperdagangkan.
Dalam sepekan, saham emiten jasa pertambangan dan infrastruktur milik taipan Prajogo Pangestu ini menguat 8,01 persen dan melonjak 43,22 persen dalam satu bulan.
Adapun aksi korporasi tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat atau Conditional Shares Sale and Purchase Agreement pada 1 Agustus 2025 dengan nilai transaksi mencapai AUD40 juta atau sekitar USD25,76 juta setara Rp412,16 miliar (kurs Rp16.000 per USD).
Grup HBS telah beroperasi di Papua Nugini sejak 2006 dan bergerak di sektor penyediaan layanan pertambangan dan konstruksi, distribusi peralatan berat, mesin dan suku cadang, serta pengelolaan properti.
Petrosea menegaskan, akuisisi ini tidak melibatkan pihak berelasi, sehingga tidak terdapat hubungan afiliasi antara para pihak dalam perjanjian tersebut.
"Pembelian Grup HBS merupakan bagian dari strategi pengembangan usaha Perseroan ke luar negeri sekaligus bentuk diversifikasi ke sektor mineral emas," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (1/8/2025).
Langkah strategis ini diyakini akan memperkuat posisi bisnis Petrosea secara global, serta menciptakan sinergi operasional antara Indonesia dan Papua Nugini.
"Akuisisi tersebut akan efektif jika seluruh persyaratan dalam perjanjian bersyarat telah dipenuhi secara menyeluruh," tutur manajemen.
(DESI ANGRIANI)