MARKET NEWS

Saham Prajogo Pangestu Terus Menyala, Giliran CDIA Terbang Belasan Persen

TIM RISET IDX CHANNEL 22/09/2025 10:47 WIB

Saham emiten besutan taipan Prajogo Pangestu kembali jadi sorotan. Pada Senin (22/9/2025), laju penguatan tak terbendung, mempertegas sentimen positif investor.

Saham Prajogo Pangestu Terus Menyala, Giliran CDIA Terbang Belasan Persen. (Foto: Prajogo Pangestu)

IDXChannel – Saham emiten besutan taipan Prajogo Pangestu kembali jadi sorotan. Pada Senin (22/9/2025), laju penguatan tak terbendung, mempertegas sentimen positif investor yang sudah mengemuka sejak pekan lalu.

Mengacu pada data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.24 WIB, saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) melambung 14,52 persen ke level Rp1.775 per unit. Dengan ini, saham CDIA meningkat 17,11 persen dalam sepekan.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menjelaskan, Senin (22/9/2025), “CDIA secara teknikal mengalami bullish reversal, dengan target bisa kembali ke 2.000.”

Ia menambahkan, “Jika kita melihat dari sisi fundamental, CDIA melaporkan laba bersih semester pertama 2025 sebesar USD74,7 juta, meningkat drastis dari USD16,65 juta di semester pertama 2024.”

Menurutnya, lonjakan laba tersebut dipicu beberapa faktor. “Kenaikan ini dikarenakan pertumbuhan pendapatan, pengaruh valuta asing, serta pendapatan dari perusahaan afiliasi dan pos-pos pendapatan lainnya,” imbuh Michael.

Saham PT Petrosea Tbk (PTRO) juga meningkat 4,25 persen ke level Rp5.525 per unit, memperpanjang reli kenaikan menjadi 9 hari berturut-turut.

Saham PTRO kembali memecahkan rekor tertinggi (all-time high/ATH) baru di angka Rp5.675 di awal sesi Jumat pekan lalu. Dalam sepekan, saham PTRO terbang 33,21 persen.

Saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) juga meningkat 6,67 persen ke posisi Rp3.200 per unit, sempat menembus ATH di angka Rp3.280 per unit di awal perdagangan.

Tidak hanya itu, saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) melejit 3,46 persen.

Berbeda, saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) melemah 0,31 persen dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) turun 2,21 persen.

Sebelumnya, Michael menjelaskan, untuk saham Prajogo Pangestu saat ini belum terlihat katalis besar dari emiten tersebut.

“Pergerakan saham Prajogo memang sering tidak diiringi oleh faktor fundamental dalam waktu singkat,” kata Michael, Kamis (18/9/2025) pekan lalu.

Lebih lanjut, Michael menilai pergerakan teknikal yang paling menarik justru ada pada saham PTRO. Ia menekankan bahwa saham ini baru saja menembus rekor all-time high (ATH).

Ia menambahkan, “Titik ATH artinya kenaikan tidak ada lagi resistance, sehingga hanya bisa dijustifikasi menggunakan metode Fibonacci retracement.”

Kabar teranyar, Prajogo kembali melepas sebagian kepemilikannya di BREN dengan nilai transaksi Rp737 miliar.

Aksi tersebut dilakukan melalui Green Era Energy Pte Ltd (GEE) untuk menambah free float dan likuiditas saham yang beredar di pasar.

Dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (10/9/2025), Prajogo mengobral saham BREN secara bertahap pada 3-9 September 2025 dengan total 87.674.300 saham.

Rinciannya, sebanyak 38.650.200 saham di harga Rp8.500 pada 3 September. Lalu 39.233.600 saham di harga Rp8.350 pada 8 September, dan sebanyak 9.790.500 saham di harga Rp8.350 pada 9 September.

"Tujuan dari transaksi untuk menambah free float saham yang beredar di pasar," kata Direktur BREN Merly, Rabu (10/9/2025).

Berita teranyar lainnya, PTRO mengumumkan rencana akuisisi atas Scan-Bilt Pte Ltd (SBPL), perusahaan konstruksi dan teknik sipil di sektor kimia dan energi yang berbasis di Singapura.

PTRO telah menandatangani perjanjian berupa non-binding term sheet dengan SBPL sebagai pijakan awal untuk mengambil alih mayoritas saham perusahaan target tersebut. Setelah ini, tahap selanjutnya adalah uji tuntas (due diligence) dan negosiasi lebih lanjut.

Sebelumnya, PTRO meraih fasilitas kredit Rp2,5 triliun dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) setelah resmi mengakuisisi saham Grup Hafar, perusahaan yang bergerak di bidang Engineering, Procurement, Construction & Installation (EPCI) dam jasa pelayaran migas.

Pinjaman jumbo ini memiliki tenor delapan tahun sejak ditandatangani pada 28 Agustus 2025.

Manajemen PTRO menyampaikan, dana pinjaman tersebut akan difokuskan untuk mendukung belanja modal (capital expenditure/capex) serta memperkuat modal kerja dalam rangka ekspansi usaha, khususnya di lini bisnis engineering, procurement and construction (EPC).

“Fasilitas-fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk meningkatkan kinerja operasional dan keuangan perseroan, serta memberikan dampak positif terhadap kelangsungan usaha,” tulis manajemen PTRO dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (29/8/2025).

Perseroan menegaskan, tambahan fasilitas kredit ini akan memperkokoh struktur pendanaan tanpa menimbulkan dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, maupun kondisi keuangan perseroan.

Sebelumnya, Petrosea dan PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) menuntaskan akuisisi atas seluruh kepemilikan saham di Grup Hafar pada 15 Agustus 2025.

Dalam akuisisi ini, Petrosea mengakuisisi 51 persen saham melalui PT Petrosea Engineering Procurement Construction, sedangkan Rukun Raharja mengambil 49 persen saham di Grup Hafar.

BRPT juga sebelumnya membantah kabar Prajogo atau perusahaan yang berada di bawah kendalinya, mengakuisisi emiten milik Happy Hapsoro PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA).

Rumor tersebut beredar melalui pesan berantai di WhatsApp dan sejumlah platform pesan instan. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

>
SHARE