MARKET NEWS

Saham Properti Ini Harganya Diproyeksikan Naik 94 Persen

Dinar Fitra Maghiszha 23/04/2025 19:15 WIB

Saham-saham properti tengah naik. Harga saham emiten ini berpotensi naik 94 persen.

Saham Properti Ini Harganya Diproyeksikan Naik 94 Persen (foto inews media group)

IDXChannel - Saham-saham properti tengah naik menyusul pengumuman Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di level 5,75 persen. 

Salah satunya adalah saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) yang menguat 1,98 persen di Rp412 pada penutupan perdagangan Rabu (23/4/2025).

BRI Danareksa Sekuritas memasang target saham SMRA sebesar Rp800 per saham. Jika dihitung dan dibandingkan dengan harga penutupan hari ini, maka target harga saham tersebut naik 94,17 persen. 

Proyeksi saham SMRA dilakukan setelah emiten pengembang properti itu membidik marketing sales atau pra penjualan senilai Rp5 triliun pada 2025, dengan realisasi senilai Rp877 miliar hingga kuartal I-2025.

“Kami mempertahankan rating Buy untuk SMRA dengan target profit (TP) berbasis Revalued Net Asset Value (RNAF) sebesar Rp800,” kata Analis BRI Danareksa Sekuritas, Ismail Fakhri Suweleh dalam risetnya, Rabu (23/4/2025).

Dalam laporan tersebut, optimisme terhadap saham SMRA tak lepas dari strategi jangka panjang perusahaan yang fokus memonetisasi proyek-proyek eksisting, mempercepat peluncuran produk baru, serta memperkuat pendapatan berulang dari pusat perbelanjaan. 

Strategi ini dinilai selaras dengan tren pasar properti domestik yang tengah didorong insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).

Selain potensi harga, prospek fundamental SMRA juga mendukung. Perusahaan diproyeksikan mencetak laba per saham (EPS) sebesar Rp51,9 pada 2025, dengan rasio price to earnings (PER) di level 7,8 kali, dan return on equity (ROE) sebesar 7,6 persen. 

Sementara itu, rasio price to book value (PBV) berada di angka 0,6 kali, dengan estimasi dividend yield mencapai 3,3 persen untuk tahun berjalan.

Meski begitu, Ismail mengingatkan potensi risiko, terutama dari sisi konsentrasi pasar. Adapun sekitar 82 persen dari total pra penjualan SMRA masih bergantung pada kawasan Jabodetabek, yang rentan terhadap perlambatan permintaan. 

Namun, perusahaan mulai melakukan ekspansi ke luar wilayah tersebut, termasuk dengan menjajaki kemitraan strategis di luar Pulau Jawa.

“Meski pra penjualan SMRA di kuartal I-2025 hanya sebesar Rp877 miliar (tingkat pertumbuhan 18 persen), SMRA masih yakin target Rp5 triliun dapat dicapai, didukung oleh insentif pembebasan PPN,” tutur Ismail.

Sampai saat ini, beberapa proyek dalam pipeline SMRA antara lain, ekspansi Bekasi Mall dengan tambahan 48 ribu meter persegi net leasable area (NLA), sehingga total luasnya mencapai 100 ribu meter persegi. 

Proyek ini diproyeksikan meningkatkan kontribusi pendapatan Bekasi Mall dari 4–5 persen menjadi sekitar 7 persen pada 2026. 

SMRA juga sedang menyiapkan pembangunan mal baru di Makassar seluas 31 ribu meter persegi, serta Harris Hotel di kawasan Serpong, Tangerang.

(Fiki Ariyanti)

SHARE