Saham PSAB-BRMS Cs Berpesta di Tengah Emas Catat Rekor
Saham emiten emas melesat pada awal pekan, Senin (8/9/2025), seiring optimisme investor terhadap prospek industri setelah harga logam mulia menembus rekor.
IDXChannel – Saham emiten emas melesat pada awal pekan, Senin (8/9/2025), seiring optimisme investor terhadap prospek industri setelah harga logam mulia menembus rekor di pasar global.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.25 WIB, saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) melejit 6,19 persen, diikuti kenaikan saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) sebesar 5,29 persen dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) 3,83 persen.
Kemudian, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) meningkat 3,24 persen, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) naik 3,05 persen, dan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) tumbuh 1,80 persen.
Harga emas bertahan stabil di sekitar USD3.590 per troy ons pada Senin (8/9/2025), mendekati rekor tertinggi, setelah laporan ketenagakerjaan AS yang lemah pada Jumat meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) bulan ini.
Sebelumnya, harga emas spot naik 1,15 persen ke USD3.586,54 troy ons, setelah sempat mencetak rekor USD3.600,20 pada Jumat (5/9) lalu. Logam mulia ini kini mencatatkan kenaikan mingguan terkuat dalam hampir empat bulan, yakni 4 persen.
Sejak awal tahun, emas sudah melesat 37 persen, setelah naik 27 persen pada 2024.
Mengutip Trading Economics, ekonomi AS menambah lapangan kerja lebih sedikit dari perkiraan pada Agustus, sementara tingkat pengangguran naik ke level tertinggi sejak 2021, menandakan pasar tenaga kerja mulai melemah.
Saat ini, pelaku pasar memperkirakan peluang 92 persen untuk pemangkasan 25 basis poin pada pertemuan The Fed mendatang.
Daya tarik emas juga diperkuat oleh kekhawatiran terhadap independensi The Fed, seiring Presiden Donald Trump yang terus mencampuri kebijakan bank sentral tersebut.
Dari sisi global, Bank Rakyat China kembali menambah cadangan emasnya pada Agustus, menandai pembelian selama 10 bulan berturut-turut, sebagai bagian dari strategi diversifikasi cadangan dari dolar AS.
Sementara itu, di jalur perdagangan, pemerintahan Trump pada Jumat lalu mengumumkan pengecualian emas dan sejumlah logam dari tarif berbasis negara. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.