MARKET NEWS

Saham Raksasa Investasi Jepang SoftBank Rontok 12 Persen, Ada Apa?

Melati Kristina - Riset 14/11/2022 15:23 WIB

Saham SoftBank Group Corp asal Jepang ambruk hampir 13 persen pada Senin (14/11) seiring Vision Fund yang kembali membukukan rugi bersih di kuartal III-2022.

Saham Raksasa Investasi Jepang SoftBank Rontok 12 Persen, Ada Apa? (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Saham raksasa investasi Jepang SoftBank Group Corp anjlok pada Senin (14/11) seiring perusahaan melaporkan kerugian besar di lengan investasinya, Vision Fund, di tiga kuartal tahun ini.

Menurut data Google Finance pada Senin (14/11) pukul 15.00 waktu setempat, harga saham SoftBank anjlok hingga 12,73 persen menjadi 6.068 yen per saham.

Melansir CNA, Vision Fund mencatatkan kerugian investasi mencapai 1,38 triliun yen atau setara USD9,9 miliar dalam tiga bulan hingga 30 September seiring merosotnya nilai portofolio perusahaan.

Sementara Bloomberg menyebutkan, Vision Fund membukukan kerugian USD7,2 miliar pada periode Juli hingga September 2022 menyusul kerugian sebesar USD17 miliar pada periode sebelumnya.

Membengkaknya kerugian Vision Fund disebabkan oleh penurunan valuasi startup yang memaksa raksasa investor teknologi tersebut untuk bersikap defensif bahkan hampir menghentikan investasinya.

Selain permasalahan Vision Fund, perusahaan yang dinakhodai Masayoshi Son ini juga tengah menghadapi penurunanan portofolio pada lebih dari 400 investasinya di perusahaan teknologi di seluruh dunia, termasuk SenseTime Group Inc, di China, hingga perusahaan ride-hailing Indonesia yaitu Goto Grup atawa PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Sebagaimana dikutip dalam Bloomberg, Citi memberikan SoftBank peringkat “Risiko Tinggi”, dengan alasan ketidakpastian pasar modal dan risiko yang mengintai pendapatan perusahaan.

Di sisi lain, SoftBank juga tengah melepas sejumlah aset termasuk pelepasan saham perusahaan e-commerce China Alibaba Group Holding Ltd.

Mengutip CNA, laba dari penjualan saham tersebut turut membantu SoftBank dalam membukukan laba bersih sebesar 3,03 triliun yen pada kuartal ketiga kendati Vision Fund merugi.

Melansir dari sumber yang sama, total utang berbunga perusahaan saat ini mencapai 13,7 triliun yen atau turun lebih dari 17 triliun yen dibanding akhir Juni 2022.

Adapun analis mengatakan, merosotnya harga saham dari SoftBank menandakan kemunduran dari reli tajam yang didorong oleh harapan pembelian kembali saham (buyback) yang lebih banyak ke depannya.

Informasi saja, hingga penutupan Jumat lalu, harga saham SoftBank sudah melesat 40 persen sejak Oktober 2021.

Sementara pakar pasar mengatakan, melemahnya saham teknologi belakangan bisa jadi faktor yang membebani saham SoftBank yang mengandalkan pertumbuhan perusahaan teknologi.

Menurut Manajer Umum Departemen Riset Tachibana Securities, Shigetoshi Kamada, prospek perusahaan teknologi informasi sedang meredup di tengah perlambatan ekonomi global.

"Harapan untuk pertumbuhan SoftBank Group menyusut karena ada kekhawatiran bahwa nilai perusahaan portofolionya mungkin tidak tumbuh di lingkungan ini,” ungkap Shigetoshi, dilansir dari CNA.

Periset: Melati Kristina

(ADF)

SHARE