Saham Rontok 35 Persen, Market Cap BREN Menguap Rp300 Triliun
Market cap BREN sempat menyentuh Rp1.093 triliun, menyalip BBCA yang kala itu memiliki market cap Rp1.087 triliun.
IDXChannel – Emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu yang tampil fenomenal di 2023, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), menjadi salah satu top losers pekan ini. Kapitalisasi pasar (market cap) perusahaan turut anjlok.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BREN ambles 6,93 persen secara harian ke level Rp4.700 per saham pada Jumat (12/1/2024).
Dalam sepekan, saham BREN rontok 34,95 persen usai hanya menghijau sekali dan ambles 4 kali di minggu ini.
Akibat penurunan tajam, kapitalisasi pasar BREN menguap Rp338 triliun menjadi sebesar Rp628,80 triliun hanya dalam sepekan.
Alhasil, BREN kini turun ke posisi keempat market cap terbesar, di bawah BBCA (Rp1.195 triliun), BBRI (Rp886,62 triliun), BYAN (Rp656,67 triliun).
Sebelumnya, BREN sempat menduduki peringkat pertama emiten dengan market cap terbesar di bursa, pada perdagangan 8 Desember 2023.
Market cap BREN sempat menyentuh Rp1.093 triliun, menyalip BBCA yang kala itu memiliki market cap Rp1.087 triliun.
Pesta Usai
Saham-saham emiten Prajogo Pangestu mengalami tekanan jual signifikan selama pekan ini, membuat harga sang taipan melorot tajam.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), ditutup ambles 37,82 persen dalam sepekan, menjadi top losers di minggu ini.
Saham Grup Barito lainnya, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turut rontok, yakni sebesar 21,11 persen dalam sepekan.
Demikian pula, saham PT Petrosea Tbk (PTRO), yang baru diakusisi Prajogo, terjun 17,48 persen dalam periode yang sama.
Sementara, saham Prajogo lainnya, yakni PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) masih dalam suspensi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Harta Prajogo Turun Tajam
Anjloknya saham sang taipan asal Kalimantan tersebut membuat harta kekayaan miliknya juga ikut menguap.
Melansir data Real Time Billionaires milik Forbes, per 12 Januari 2024, kekayaan Prajogo turun 4,96 persen secara harian sebesar USD2 miliar alias setara Rp31,98 triliun (asumsi kurs Rp15.544 per USD).
Dus, total kekayaan Prajogo saat ini mencapai USD37,6 miliar atau setara Rp584,45 triliun.
Sebelumnya, harta kekayaan pria yang oleh para trader kerap dijuluki PP tersebut mencapai USD54,4 miliar per 30 Desember 2023. Angka tersebut setara dengan Rp845,59 triliun (asumsi kurs Rp15.394 per USD). Jika dibandingkan dengan nilai total kekayaan saat ini, maka harta Prajogo telah berkurang Rp261,14 triliun.
Kekayaan Prajogo melonjak tajam selama 2023, apabila, misalnya, dibandingkan dengan 2022 yang ‘hanya’ USD5,6 miliar (Rp86,21 triliun).
Peringkat kedua orang terkaya RI masih ditempati oleh Low Tuck Kwong yang merupakan bos emiten batu bara PT Bayan Resources, dengan jumlah harta setara USD27,8 miliar.
Di posisi ketiga, ada konglomerat pemilik Grup Djarum, Robert Budi Hartono memiliki total kekayaan USD26,4 miliar. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.