Saham Sektor Energi Redup, Waktunya Jual atau Hold?
Sektor energi menjadi sektor pemberat selama sepekan terakhir, pelemahannya sekira 5,6%. Buat kamu yang koleksi sahamnya, waktunya jual atau hold nih?
IDXChannel - Sektor energi menjadi sektor pemberat selama sepekan terakhir, pelemahannya sekira 5,6%. Jika berbicara dari awal tahun (ytd) sampai saat ini, sektor energi juga yang tertekan paling dalam.
Head of Research Analyst PT Yuanta Sekuritas Indonesia, Chandra Pasaribu mengaku sejak awal tahun sudah hati-hati terhadap sektor energi ini karena dari segi harga sudah relatif mencapai puncak.
"Jadi kalau kita lihat cycle daripada batu bara atau minyak itu cenderung relatif downtrend, karena kalau dilihat kenaikan harga coal dan oil di trigger pada saat itu pandemi yang terjadi," kata Chandra dalam Market Buzz Power Breakfast IDX, Senin (22/5/2023).
Hingga pada saat normal, harga batu bara maupun minyak cenderung bergerak turun dan kembali ke harga 'reasonable.'
Chandra melihat sektor energi downtrend, maka para investor sebaiknya sudah menjual sejak beberapa waktu lalu.
"Karena terus terang saja, kalau kita lihat harga batu bara sekitar USD160-170. Sedangkan kalau kita bandingkan harga batu bara bisa di bawah USD100, jadi sebenarnya apakah down cycle ini akan terus berlanjut?" ungkap Chandra.
Pertanyaan tersebut juga berdasarkan pengamatan Chandra yang apakah harga batu bara yang saat ini terus menurun sebanding dengan sebelum pandemi yang dirasa cukup jauh.
Dengan demikian, Chandra menilai, saham sektor energi seperti ADRO dan ITMG jika harus di hold oleh investor, perhatikan lagi asumsi harga yang dipakai. Hal itu karena jika harga di posisi sekarang, margin masih cukup gemuk, sehingga potensi pembagian dividen untuk 2023 masih ada.
"Kalau kita sendiri dari awal tahun sudah cenderung underperform ya, karena alasan utama downtrend dalam hal pricing dan normalize. Jadi kita mendingan stay away dulu sih," jelas Chandra.
Jika tren pelemahan harga energi terus berlanjut, kata Chandra, akan berhubungan dengan harga sahamnya juga. Sehingga Yuanta Sekuritas cenderung stay away terlebih dahulu untuk sektor energi.
(FAY)