Saham Sentul City (BKSL) Melesat Belasan Persen, Apa Katalisnya?
Saham PT Sentul City Tbk (BKSL) melonjak pada perdagangan Selasa (29/7/2025). Emiten properti ini tengah menikmati momentum positif.
IDXChannel – Saham PT Sentul City Tbk (BKSL) melonjak pada perdagangan Selasa (29/7/2025). Emiten properti ini tengah menikmati momentum positif seiring dengan transformasi bisnis hingga peningkatan aktivitas komersial.
Mengacu pada data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.27 WIB, saham BKSL melesat 14,29 persen ke level Rp152 per unit. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp183,25 miliar. Sejak awal 2025, saham ini telah terbang 112,68 persen.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai BKSL tengah berada di jalur pemulihan yang menarik.
“Luas land bank BKSL yang mencapai 14.543 hektare (ha), dengan sekitar 2.210 ha yang masih siap dikembangkan,” ujarnya, Jumat (25/7) lalu.
Ia menambahkan, pembangunan cluster hunian dan SOHO yang substantial juga mendukung pertumbuhan pendapatan dan laba.
Menurut Michael, kinerja keuangan BKSL pun menunjukkan sinyal positif, menandakan perbaikan struktur bisnis dan margin.
Transformasi Sentul City
Sementara, Mandiri Sekuritas dalam riset terbarunya tertanggal 21 Juli 2025 menyoroti perkembangan strategis BKSL, termasuk transformasi bisnis, peningkatan kerja sama dengan mitra strategis, dan konektivitas yang kian membaik.
BKSL tercatat memiliki cadangan lahan terbesar di Jabodetabek dan Jawa Barat, mencapai lebih dari 14.000 hektare. Namun, hanya sekitar 1.900 hektare yang dapat segera dikembangkan, karena sebagian besar lahan di Jonggol masih memiliki keterbatasan akses.
Setelah restrukturisasi manajemen yang berlangsung dalam beberapa tahun terakhir, BKSL kini fokus menggarap pasar hunian utama. Sejak 2022, perusahaan mulai menyasar pembeli rumah pertama dari wilayah Bekasi, Jakarta Timur, dan Bogor, dengan tingkat pembiayaan KPR mencapai 74 persen. Strategi ini diharapkan meningkatkan hunian dan pengembangan ekosistem kawasan.
Riset juga menyoroti keterlibatan strategis dari Grup Gobel, yang dimulai sejak kelanjutan proyek Opus Park pada 2023. Proyek ini sebelumnya tertunda sejak topping off pada 2018. Penunjukan Hiramsyah Sambudhy Thaib—Presiden Direktur sekaligus CEO Grup Gobel—sebagai CEO BKSL per Juli 2025 menandai penguatan kerja sama tersebut.
Dari sisi akses, konektivitas Sentul City meningkat dengan kehadiran rute TransJakarta P11 Blok M–Bogor yang berhenti di Bellanova Country Mall sejak Juni 2025. Akses tambahan juga diproyeksikan hadir dari tol Sentul–Cipanas dan perluasan LRT Jabodetabek.
Kinerja penjualan menunjukkan tren positif. Pre-sales untuk tahun fiskal 2024 (FY2024) mencapai Rp1,3 triliun, tumbuh 30,4 persen secara tahunan (YoY). Target tahun fiskal 2025 (FY2025) dinaikkan signifikan menjadi Rp2 triliun atau tumbuh 53,8 persen, meski pada kuartal I-2025 penjualan sempat turun 41 persen secara tahunan.
Proyek unggulan BKSL saat ini, Spring Garden, menawarkan rumah dengan harga mulai dari Rp680 juta hingga Rp2,7 miliar, dengan harga tanah Rp9 juta-Rp11 juta per meter persegi dan bangunan Rp8 juta per meter persegi.
Di sisi komersial, BKSL menjual 152 hektare lahan kepada Genting Plantations senilai Rp2,1 triliun untuk pengembangan kawasan terpadu bertema golf. Selain itu, perusahaan juga berencana membangun biotown untuk riset dan manufaktur biomedis di Sentul City, meski detail proyek masih terbatas.
Mandiri Sekuritas menilai bahwa peningkatan aktivitas komersial akan memperkuat ekosistem kota mandiri Sentul City ke depan. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.