Saham SIDO-ESSA Keluar dari Indeks LQ45, Ini Penggantinya
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengevaluasi sejumlah indeks, termasuk LQ45. Dua saham, yakni SIDO dan ESSA terdepak.
IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengevaluasi sejumlah indeks, termasuk LQ45. Indeks ini berisi saham-saham dengan likuiditas tinggi dan memiliki nilai kapitalisasi pasar yang besar.
Untuk indeks LQ45 terbaru, Bursa resmi mengeluarkan dua saham dari daftar, yakni PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dan PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA).
"Periode efektif konstituen 1 Agustus 2025 sampai dengan 31 Oktober 2025," kata Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari. A lewat pengumuman, Jumat (25/7/2025).
Sebagai ganti kedunya, BEI memasukkan dua saham sebagai penghuni baru, yakni PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (AADI) dengan bobot 0,74 persen dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dengan bobot 0,13 persen.
Selain merombak konstituen, Bursa juga menyesuaikan bobot atas saham-saham penghuni LQ45. Hanya ada dua saham yang bobotnya naik dan sisanya turun.
Dua saham yang bobotnya naik yakni PT Bank Central Indonesia Tbk (BBCA) dari 13,72 persen menjadi 15 persen dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dari 14,49 persen menjadi 15,5 persen.
Sebagai informasi, LQ45 merupakan salah satu indeks penting di Bursa Efek setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pasalnya, LQ45 kerap menjadi acuan bagi kinerja pasar saham di samping IHSG karena berisi saham-saham blue chip.
Selain itu, LQ45 juga sering dijadikan patokan bagi manajer investasi, asuransi, dan dana pensiun. Selain likuid dan memiliki nilai kapitalisasi pasar yang besar, saham-saham konstituen LQ45 biasanya memiliki fundamental yang baik.
(Rahmat Fiansyah)