Saham Sultan Subang BEBS ke Gocap, 6.700 Investor Nyangkut
Saham PT Berkah Beton Sedaya Tbk (BEBS) anjlok hingga auto rejection bawah (ARB) 15 persen pada Rabu (21/6/2023).
IDXChannel - Saham PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) anjlok hingga auto rejection bawah (ARB) 15 persen pada Rabu (21/6/2023). Berkat ARB sejak akhir Mei lalu, saham emiten milik pengusaha Asep Sulaeman tersebut menuju gocap (Rp50 per saham).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 14.52 WIB, saham BEBS ambles 14,75 persen ke Rp52 per saham. Nilai transaksi mencapai Rp110,69 juta dan volume perdagangan 2,13 juta saham.
Penurunan saham BEBS semakin tajam semenjak aturan anyar ARB 15 persen sejak awal Juni lalu.
Dalam sebulan, saham emiten produsen beton Readymix dan Precast ini merosot tajam hingga 86,39 persen.
Sementara, dalam setahun, saham BEBS jatuh hingga 92,97 persen.
Asal tahu saja, BEBS sempat menyentuh rekor harian tertinggi (all time high) di posisi Rp1.450 per saham pada 7 Februari 2022.
Aksi jual investor di saham BEBS bisa membuat saham tersebut menyusul saham emiten Asep Sulaeman, yang kerap disebut Sultan Subang, lainnya yang saat ini terlelap di level gocap alias Rp50 per saham, seperti PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) dan PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE).
Sebagai informasi, menurut data BEI sebanyak 6.753 investor menggenggam saham BEBS per 31 Mei 2023, dengan 6.752 investor merupakan pemegang saham dengan kepemilikan masing-masing di bawah 5 persen.
Sultan Subang Jual Beli Saham
Asep Sulaeman sendiri tercatat aktif membeli dan menjual saham BEBS pada 13 Juni dan 14 Juni 2023.
Dalam keterbukaan informasi, Jumat (16/6), Asep Sulaeman melaporkan dirinya membeli secara langsung 23.832.500 saham BEBS di harga rerata Rp50/saham pada 13 Juni. Angka tersebut setara dengan Rp1,19 miliar.
Setelah transaksi tersebut, kepemilikan Asep naik dari 2.028.800.995 saham (4,51 persen) menjadi 2.052.050.495 (4,56 persen).
Kemudian, pada 14 Juni, Asep menjual saham BEBS sebanyak 23.832.500 saham di harga rerata Rp50 per saham, angka yang sama saat dirinya membeli sehari sebelumnya.
Alhasil, setelah itu, Asep Sulaeman kembali menggenggam 4,51 persen saham BEBS.
Belum diketahui lebih lanjut alasan Asep melakukan jual-beli saham BEBS dalam waktu yang berdekatan, selain alasan yang tercantum di keterbukaan informasi, yakni untuk investasi (pada 13 Juni) dan divestasi (pada 14 Juni). (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.