MARKET NEWS

Saham SUPA Debut di Bursa, Valuasi Paling Premium di Bank Digital?

TIM RISET IDX CHANNEL 17/12/2025 11:00 WIB

Saham bank digital PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) langsung melonjak pada hari pertama pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (17/12/2025).

Saham SUPA Debut di Bursa, Valuasi Paling Premium di Bank Digital? (Foto: Super Bank)

IDXChannel – Saham bank digital PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) langsung melonjak pada hari pertama pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (17/12/2025).

Penguatan ini menempatkan valuasi SUPA menjadi sorotan, di tengah statusnya sebagai penawaran umum perdana saham (IPO) jumbo di sektor perbankan digital.

“Jika kita melihat dari size, SUPA termasuk salah satu IPO dengan ukuran jumbo, seperti EMAS, CBDK, dan CDIA,” ujar pengamat pasar modal Michael Yeoh, Rabu (17/12/2025).

Ia pun menyoroti valuasi SUPA dibandingkan sejumlah bank digital lain yang telah lebih dulu tercatat. “SUPA listing dengan valuasi price to book value (P/BV) 2,5 kali. Sementara ARTO dan BBHI di angka 3,2 dan 4,4,” kata dia.

Dengan perbandingan tersebut, Michael menilai potensi kenaikan harga saham SUPA perlu dicermati dari sisi valuasi.

“Maka, secara teoretis kenaikan SUPA ketika lebih dari 100 persen dari harga IPO adalah valuasi yang paling premium dari kompetitornya,” tutur Michael.

Menurut data BEI, hingga pukul 10.42 WIB, saham SUPA melonjak hingga batas auto rejection atas (ARA) 25 persen, tepatnya 24,41 persen, ke level Rp790 per unit.

“Hari ini bukan sekadar pencatatan saham. Saya melihatnya sebagai perjalanan dari kepercayaan,” Presiden Direktur SUPA, Tigor M. Siahaan di Gedung BEI Jakarta pada Rabu (17/12/2025).

Tigor menambahkan, pencatatan saham Superbank membuka babak baru dalam perjalanan perseroan.

Dengan dukungan pemegang saham dan ekosistem digital yang kuat, kata dia, SUPA semakin siap memperluas akses kredit, mempercepat inovasi produk, dan menghadirkan layanan finansial yang aman dan relevan bagi jutaan masyarakat Indonesia. 

“Modal yang diperoleh dari IPO ini akan memperkuat fondasi pertumbuhan jangka panjang kami,” ujar Tigor.

Sekitar 70 persen dana hasil IPO akan dialokasikan untuk modal kerja penyaluran kredit.

Sisanya, sekitar 30 persen dialokasikan sebagai belanja modal mulai 2026 hingga lima tahun ke depan, mencakup pengembangan produk pendanaan dan pembiayaan, digital payment system, infrastruktur teknologi informasi, penguatan sistem operasional, investasi pada AI & Data Analytics, serta peningkatan cybersecurity.

SUPA Oversubscribed

Sebelumnya, IPO SUPA tercatat oversubscribed hingga 318,69 kali. Perseroan pun menargetkan penghimpunan dana segar sekitar Rp2,79 triliun melalui pelepasan 4,4 miliar saham atau setara 13 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Dalam keterangan tertulis Selasa (16/12/2025), jumlah permintaan investor sudah mencapai lebih dari 1 juta order.

Lonjakan permintaan tersebut menjadi bukti nyata tingginya antusiasme pasar terhadap prospek SUPA sebagai bank digital. 

"Momentum positif tersebut semakin menguat menjelang pencatatan saham, seiring dukungan enam perusahaan sekuritas yang turut mengamplifikasi capaian IPO Superbank kepada publik," kata CEO Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya.

Dia juga menilai tingginya permintaan pada IPO Superbank sebagai sinyal positif bagi pasar modal Indonesia.

“IPO SUPA mencetak rekor dengan tingkat oversubscription mencapai 318 kali dan permintaan investor lebih dari 1 juta order. Ini mencerminkan kepercayaan pasar terhadap fundamental dan prospek Superbank. Respons seperti ini menandakan bahwa appetite investor terhadap IPO sektor perbankan digital masih sangat kuat,” ujar Bernadus. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE