Saham Tesla Anjlok, Wall Street Dibuka Naik di Awal Pekan
Setelah merosot pada akhir minggu lalu, Tiga indeks saham utama Amerika Serikat atau Wall Street dibuka menguat pada awal pekan, Senin (3/10/2022).
IDXChannel - Setelah merosot pada akhir minggu lalu, Tiga indeks saham utama Amerika Serikat atau Wall Street dibuka menguat pada awal pekan, Senin (3/10/2022). Saham Tesla anjlok 6 persen lebih menyusul penjualan kuartalan yang kurang sesuai ekspektasi di tengah kekhawatiran terhadap resesi.
Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 1,17 persen di 29.062,17, S&P 500 (SPX) tumbuh 1,02 persen di 3.622,09, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) menanjak 0,70 persen di 10.649,38.
Komponen saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah SPX antara lain Tesla, Carnival Corp, dan Apple. Tiga top gainers ditempati oleh APA Corp menguat 7,40 persen, Devon Energy naik 7,05 persen, dan Marathon Oil tumbuh 7,35 persen, sedangkan top losers diduduki oleh Tesla turun 6,56 persen, Moderna anjlok 1,43 persen, dan Delta Air Lines tertekan 1,62 persen.
Seluruh indeks tampak menjumpai fluktasi dagang di akhir kuartal ketiga ini, menyusul sentimen kekhawatiran terhadap kebijakan bank sentral Amerika Serikat/Federal Reserve yang ditakutkan membawa ekonomi AS masuk dalam resesi
Analis menilai rebound indeks dapat bertahan hanya sampai awal kuartal empat mengingat minim sentimen positif yang dapat mendongkrak kenaikan.
"Kami menduga selama kuartal ke-IV, kita akan semakim dekat dengan potensi resesi karena The Fed terus menaikkan suku bunganya," kata Kepala Investasi Glenmede, Jason Pride, dilansir Reuters, Senin (3/10/2022).
Katalis The Fed masih memberatkan pasar. Hal ini diwaspadai dapat semakin membentuk tekanan jual lanjutan.
Sementara itu, data menunjukkan output industri di tingkat global sebagian besar melemah pada bulan September karena permintaan yang melambat. Hal itu menambah kecemasan pasar bahwa lonjakan terhadap biaya yang terus-menerus dan kebijakan moneter yang lebih ketat dapat mengurangi prospek pemulihan ekonomi
Ke depan, investor pasar modal AS akan fokus terhadap data indeks manufaktur ISM untuk bulan September. Rilis tersebut akan menunjukkan kekuatan di tingkat produsen pada saat ekonomi terbesar dunia itu bergulat dengan tekanan harga. (RRD)