Saham WIFI Anjlok 12 Persen usai Kabar Menang Lelang, Analis: Aksi Sell on News
Saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge ditutup anjlok pada Rabu (15/10/2025), setelah sempat terbang di siang hari.
IDXChannel – Saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge ditutup anjlok pada Rabu (15/10/2025), setelah sempat terbang di siang hari seiring perseroan dikabarkan memenangkan lelang pita frekuensi radio 1,4 GHz yang digelar Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham WIFI ditutup anjlok 12,23 persen ke level Rp3.300 per unit. Padahal, di tengah sesi perdagangan, saham ini sempat melesat 11,44 persen ke level tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) Rp4.190 per unit.
Nilai transaksi hari ini tercatat sangat jumbo, mencapai Rp3,59 triliun dengan volume 981,4 juta saham.
Meski terkoreksi tajam, saham WIFI masih mencatat kenaikan spektakuler sebesar 705 persen sepanjang 2025.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menjelaskan, penurunan tajam saham WIFI hari ini lebih dipicu oleh aksi pasar ketimbang perubahan fundamental.
“Dimanfaatkan sell on the news oleh market,” ujar Michael, Rabu (15/10/2025)
Istilah ‘Buy the Rumor, Sell the News’ merujuk pada pola umum di pasar ketika investor membeli saham saat rumor atau ekspektasi positif beredar, lalu menjualnya begitu kabar resmi dirilis.
Harga saham biasanya sudah naik selama fase ‘rumor’ karena spekulasi pasar. Namun ketika berita baik benar-benar diumumkan, banyak investor memilih merealisasikan keuntungan (taking profit) sehingga harga saham justru terkoreksi.
Strategi ini sering muncul pada saham yang sedang dalam tren naik atau berada di titik harga tertinggi, karena ekspektasi sudah tercermin dalam harga saham (priced in) sebelum berita keluar.
Menurut Michael, tekanan jual juga tidak lepas dari kondisi pasar yang belum sepenuhnya kondusif.
Ia menambahkan, dari sisi teknikal, saham ini memang sedang berada di posisi jenuh beli. “Secara teknikal, juga over di posisi ATH. Jadi wajar jika terjadi koreksi,” ujarnya.
Meski demikian, ia menilai pelemahan ini tidak mengubah prospek jangka panjang emiten.
Sebelumnya, WIFI dikabarkan berhasil memenangi lelang pita frekuensi radio 1,4 GHz yang digelar Komdigi.
Frekuensi ini dinilai strategis bagi ekspansi bisnis Surge, khususnya untuk pengembangan layanan akses nirkabel (Broadband Wireless Access/BWA).
Surge mengikuti proses lelang melalui anak usahanya, PT Telemedia Komunikasi Pratama. Dari hasil seleksi administrasi, Telemedia menjadi satu dari tiga perusahaan yang lolos, bersama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Eka Mas Republik.
Sebelumnya, dua peserta lain—PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL)—sempat menyerahkan dokumen, namun akhirnya memilih mundur dari proses lelang.
Pihak manajemen WIFI sendiri belum memberikan komentar lebih lanjut mengenai kabar kemenangan mereka dalam lelang frekuensi 1,4 GHz tersebut.
"Manajemen WIFI belum bisa mengonfirmasi karena masih menunggu informasi resmi Komdigi," kata Direktur Utama Surge, Yune Marketatmo kepada IDXChannel, Rabu (15/10/2025).
Yune sebelumnya mengatakan, keputusan perseroan mengikuti lelang frekuensi 1,4 GHz untuk mendukung program Internet Rakyat. Dia sempat menyatakan optimismenya memenangkan lelang tersebut.
"Kita optimistis bahwa kita memiliki peluang besar untuk mendapatkan pita frekuensi tersebut," katanya, Rabu (10/9/2025). (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.