MARKET NEWS

Samator Indo Gas (AGII) Kantongi Laba Rp41,4 Miliar di Kuartal I 2023, Turun 6,8 Persen YoY

Febrina Ratna 03/05/2023 07:08 WIB

Samator Indo Gas (AGII) mencatat laba bersih sebesar Rp41,40 miliar pada kuartal I 2023. Angka tersebut turun 6,8% secara YoY

Samator Indo Gas (AGII) Kantongi Laba Rp41,4 Miliar di Kuartal I 2023, Turun 6,8 Persen YoY. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) mencatat laba bersih sebesar Rp41,40 miliar pada kuartal I 2023. Angka tersebut turun 6,8% dibandingkan 31 Maret 2022 yang mencapai Rp44,42 miliar.

Sementara itu, total penjualan sepanjang kuartal I 2023 mencapai Rp678.578 miliar, turun tipis 0,6% dibandingkan kuartal-I 2022. Direktur Utama AGII, Rachmat Harsono, mengatakan sepanjang kuartal I 2023, perusahaan kembali dihadapkan dengan normalisasi penjualan gas medis akibat lonjakan permintaan gas medis yang terjadi pada tahun sebelumnya.

“Kami tidak melihat hal ini sebagai tantangan yang memadamkan semangat bisnis perusahaan. Justru melalui kesempatan ini kami melihat peluang untuk berdedikasi mengelola pelayanan optimal terhadap pelanggan di sektor lain, terutama untuk melayani kebangkitan pada sektor Barang Konsumsi dan Infrastruktur di kuartal ini,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (2/5/2023).

Meski penjualan secara tahunan menurun sebesar Rp3,9 miliar, namun bila dibandingkan dengan perolehan pada Q1-2019 atau sebelum pandemi Covid-19, penjualan perusahaan tumbuh sebesar 29,9% atau sekitar Rp 156,2 miliar.

Rachmat menyebut hal itu sebagai komitmen perusahaan untuk terus berkembang dan meningkatkan kinerja, khususnya dengan selalu mengelola peluang bisnis yang ada, seperti kerja sama dengan perusahaan investasi global dan ekspansi pabrik perusahaan di wilayah Jawa Tengah sebagai provinsi yang pro-growth.  

“Kami memulai kerja sama dengan CVC Asia V sebagai perusahaan investasi global dan melakukan seremoni peletakan batu pertama di area yang akan menjadi pabrik ke-56 kami di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah. Dengan nilai investasi CVC Asia V terhadap saham minoritas yang signifikan dengan nilai sekitar US$155 juta, Perusahaan akan memaksimalkan pengalaman industri dan sumber daya untuk meningkatkan keunggulan operasional dan human value creation kami,” katanya.

Dari sisi neraca keuangan, total aset mencapai Rp 7,95 triliun, sedikit menurun 0,6% dibandingkan 31 Maret 2022 yang dilaporkan sebesar Rp 7,90 triliun. Total liabilitas mencapai Rp 4,13 triliun, menurun 4,4% dibandingkan 31 Maret 2022 yang dilaporkan sebesar Rp 4,32 triliun, yang mayoritas penurunannya dipengaruhi oleh pelunasan utang yang dilakukan oleh Perusahaan menggunakan sebagian kas internal pada tahun sebelumnya.

Sementara itu, Rasio Keuangan Margin Kotor dilaporkan sebesar 46,2% pada 31 Maret 2023, sedikit meningkat dibandingkan 31 Maret 2022 sebesar 43,4% yang salah satunya disebabkan oleh adanya penyesuaian product mix dengan pasca-pandemi.

Rasio Lancar per 31 Maret 2023 dilaporkan di 1,19x. Rasio Liabilitas terhadap ekuitas per 31 Maret 2023 adalah 1,10x, menurun dari 1,19x per 31 Maret 2022, dan masih dalam rentang yang ditargetkan manajemen, yaitu dibawah 1,5x. Rasio Liabilitas terhadap Aset stabil di 0,52x, sedikit menurun oleh karena pelunasan utang yang dilakukan Perusahaan di tahun sebelumnya.

Adapun Perusahaan telah berhasil melaksanakan pelunasan Obligasi dan Sukuk yang jatuh tempo pada Maret 2022. Perusahaan juga telah berhasil menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II PT Aneka Gas Industri Tbk Tahap V Tahun pada April 2022 dengan nilai total emisi sebesar Rp 392,86 miliar setelah dipotong biaya emisi, di mana sebagian besar dana yang diperoleh digunakan untuk refinancing, dan oleh karenanya Perusahaan telah melakukan pelunasan Obligasi dan Sukuk yang jatuh tempo pada Juni 2022 dan Desember 2022.

Tingkatkan Produktivitas

Ke depannya, Rachmat mengatakan, perusahaan akan terus fokus dalam meningkatkan produktivitas melalui peningkatan utilisasi aset dan dalam meningkatkan profitabilitas melalui berbagai strategi bisnis maupun keuangan.

AGII sebagai perusahaan gas industri dengan jaringan nasional terluas menyadari permintaan yang datang dari berbagai sektor di seluruh Indonesia, khususnya permintaan tinggi dari sektor non-medis yang datang sejalan dengan perjalanan era kebangkitan industrialisasi nasional.

Dengan memanfaatkan jaringan pabrik dan stasiun pengisian yang tersebar di seluruh Indonesia, perusahaan berkomitmen melayani setiap kebutuhan dan berusaha mengoptimalkan efisiensi proses distribusi.

(FRI)

SHARE