MARKET NEWS

Sambut Musim Pendapatan Kuartal II, Wall Street Dibuka Naik Semringah

Dinar Fitra Maghiszha 18/07/2022 21:47 WIB

Menyambut musim laporan pendapatan sejumlah emiten untuk kuartak ketiga tahun 2022, tiga indeks utama Wall Street terpantau menguat.

Sambut Musim Pendapatan Kuartal II, Wall Street Dibuka Naik Semringah. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menyambut musim laporan pendapatan sejumlah emiten untuk kuartak ketiga tahun 2022, tiga indeks utama Wall Street terpantau menguat pada pembukaan awal pekan, Senin (18/7/2022).

Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 0,60% di 31.475,98, S&P 500 (SPX) dibuka lebih tinggi sebesar 0,53% di 3.883,79, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) tumbuh 0,95% di 11.561,64.

Hingga pukul 20:43 WIB, lima saham yang paling banyak ditransaksikan di S&P 500 adalah Carnival Corp, Bank of America, AMD, NVIDIA, dan Apple.

Adapun tiga top gainers ditempati oleh Carnival Corp naik 7,41%, Freeport-McMoran menguat 7,03%, dan Enphase melesat 6,15%. Sedangkan tiga top losers diduduki oleh Paramount Global B merosot 2,76%, Hologic melemah 3,40%, dan American Water Works turun 2,33%.

Pelaku pasar modal di Amerika Serikat tengah ramai mencermati laporan keuangan perusahaan berkapitalisasi besar untuk melihat seberapa besar dampak kebijakan Federal Reserve terhadap pergerakan harga saham.

JPMorgan (NYSE:JPM) melaporkan penurunan laba kuartalan sebesar 28% dan menangguhkan rencana buyback mereka di tengah meningkatnya risiko perlambatan ekonomi yang tajam. Laba Bank of America (NYSE:BAC) juga merosot pada kuartal kedua, yang dipicu adanya penurunan pendapatan investasi.

Selain bank, sejumlah raksasa teknologi juga akan melaporkan kinerja keuangan mereka pada minggu ini. Demikian dikutip dari Investing.com, Senin (18/7/2022)..

Sejumlah analis menilai kenaikan indeks malam ini juga mendapat sentimen dari ekspektasi pasar yang optimis The Fed masih kurang agresif pada pertemuan akhir bulan ini.

Namun, kenaikan malam ini diproyeksikan masih terbatas, mengingat  sentimen kekhawatiran suku bunya yang tinggi dapat membuat Amerika Serikat masuk dalam jurang resesi

"Reli masih dapat berlanjut, tetapi jangan salah, kami tidak percaya tren bearish ini telah berakhir, bahkan jika kita terhindar dari resesi," tulis analis Morgan Stanley. (TYO)

SHARE