Sarana Menara (TOWR) Tambah Fasilitas Kredit Senilai Rp1 Triliun
PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menambah fasilitas kredit pinjaman menjadi Rp1 triliun.
IDXChannel - PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menambah fasilitas kredit pinjaman menjadi Rp1 triliun dari semula sebesar Rp750 miliar yang tertulis di laporan informasi sehubungan dengan penandatanganan Perjanjian Perubahan Kesepuluh tertanggal 10 Desember 2021. Disampaikan bahwa perjanjian itu oleh dan antara Bank BCA, PT Profesional Telekomunikasi (Protelindo), PT Solusi Tunas Pratama Tbk. (SUPR), dan PT Iforte Solusi Infotek (Iforte).
Berdasarkan keterangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Selasa (14/12/2021), Perjanjian Perubahan Kesepuluh ini merupakan perubahan atas fasilitas kredit berdasarkan Rp500.000.000.000 Revolving Loan Facility Agreement tertanggal 21 Desember 2016 yang telah mengalami perubahan terakhir sebagai perjanjian fasilitas pada 16 November 2021.
Manajemen menyatakan bahwa tidak ada dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan setelah ditandatanganinya perjanjian.
Harga saham TOWR ditutup stagnan pada level Rp1.145 per saham pada perdagangan Senin (13/12/2021). Investor asing pun tercatat tidak terlalu bernafsu melakukan pembelian dengan total Rp4,99 miliar.
Sebagai pemegang saham pengendali, TOWR melalui anak usaha Protelindo telah menjadi penjamin bagi SUPR untuk mendapatkan fasilitas pinjaman sebesar Rp5,25 triliun.
Manajemen SUPR pun menargetkan pendapatan tahun ini bisa tumbuh antara 8 persen sampai dengan 11 persen. Mengacu pada torehan semester I-2021, perseroan telah mampu merealisasikan target dengan tumbuh 11 persen menjadi Rp1,04 triliun.
Adapun target pendapatan hingga akhir tahun berpotensi naik menjadi Rp2,11 triliun dibandingkan dengan torehan 2020 Rp1,92 triliun. Dengan begitu, potensi pemasukan TOWR bertambah berkali lipat.
Selain itu, SUPR dalam fase penambahan menara baru sebanyak 200-300 menara. Untuk jaringan fiber, SUPR menargetkan penambahan sebanyak 3.000 kilometer tahun ini.
(NDA)