Sari Kreasi Boga (RAFI) Tambah Dua Lini Bisnis di 2023
Kontribusi usaha rantai pasok bahan baku makanan dan minuman terhadap pendapatan SKBFood saat ini mencapai sebesar 80%.
IDXChannel - PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) atau SKBFood semakin memperkuat bisnis rantai pasok makanan serta sektor produksi dan hilirisasi pada tahun 2023.
Setelah mengakuisisi PT Lazizaa Rahmat Semesta (LRS) dan mendirikan joint venture pabrik beras premium di Madiun, Jawa Timur, Perusahaan pemilik jaringan waralaba terbesar yaitu Kebab Turki Babarafi ini memasuki sektor produksi makanan dan melakukan ekspansi ke luar negeri.
SKBFood sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk Tahun Buku 2022 yang digelar pada 28 Juni 2023 menambahkan dua kegiatan usaha. Pertama adalah industri produk roti dan kue dan kedua adalah industri makanan dan masakan olahan.
”Memasuki sektor produksi dan memperkuat bisnis di hilir merupakan inisiatif perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah (added value) sehingga diharapkan juga memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham. Hal ini kami lakukan setelah sebelumnya SKBFood lebih ekspansif dalam memperkuat bisnis di hulu melalui usaha rantai pasok bahan baku makanan dan minuman,” ujar Direktur Utama SKBFood, Eko Pujianto dalam siaran pers Rabu (28/6/2023).
Dia menjelaskan kegiatan di sektor produksi dan hilirisasi lainnya akan semakin mempertebal marjin atau keuntungan Perseroan. Hal ini seiring dengan akan tetap agresifnya SKBFood di bisnis rantai pasok bahan baku makanan sehingga akan terjadi keseimbangan terhadap kontribusi pendapatan.
Kontribusi usaha rantai pasok bahan baku makanan dan minuman terhadap pendapatan SKBFood saat ini mencapai sebesar 80%. Sedangkan sebesar 20% sisanya merupakan kontribusi dari resto dan bisnis waralaba, termasuk di dalamnya Kebab Turki Babarafi.
”Penguatan sektor hilir adalah salah satunya dalam rangka menjaga porsi kontribusi sebesar 20% tersebut terhadap pendapatan. Selain tentunya juga dalam rangka meningkatkan diversifikasi produk sehingga dengan cara ini Perseroan tetap menjaga kreatifitas di industri,” tukas Eko.
Di bisnis hilir, Eko yang masuk daftar Forbes 30 Under 30 tahun 2023 sebagai eksekutif muda yang dinilai sukses membawa perubahan bisnis, ini mengatakan SKBFood menjalankan pola kombinasi mulai dari membangun bisnis secara organik sampai dengan kolaborasi.
Khusus untuk kolaborasi, SKBFood akan tetap melibatkan UMKM bidang kuliner yang namanya sudah mulai dikenal dan memiliki pasar yang kuat.
”Ada beberapa brand yang akan kolaborasi. Salah satunya Sate RSPP (Rumah Sakit Pusat Pertamina). Di sekitar Jakarta Selatan dan mungkin se-Jabodetabek, nama Sate RSPP sudah cukup dikenal. Kemudian ada Nasi Kulit Surga dan Nasi Kebuli Kairo,” kata Eko.
Tetap melibatkan UMKM bidang kuliner di Tanah Air merupakan bagian dari komitmen SKBFood yang juga dikenal sebagai UMKM Naik Kelas untuk tetap tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan pelaku lainnya di industri. ”Semoga upaya yang kami jalankan ini bisa menjadi tambahan semangat bagi pelaku UMKM Kuliner di Indonesia untuk semakin maju dan berkembang secara jangka panjang,” ucapnya.
Selain di dalam negeri, SKBFood juga memperkuat bisnisnya di mancanegara. Sejumlah negara akan menjadi tujuan ekspansi bisnis Perseroan terutama di Asia Tenggara, Asia Tengah, dan negara di kawasan Timur Tengah.
Malaysia dan Azerbaijan dipastikan menjadi tujuan awal ekspansi terbaru SKBFood. Di Malaysia, Perusahaan akan menjalankan usaha di hulu yaitu supply bahan baku makanan dan pengelolaan restoran bermerek (resto brand). Begitu juga di Azerbaijan.
Selain dua negara tersebut, SKBFood juga sedang dalam penjajakan ke sejumlah negara lainnya. ”Terutama memang di Asia Tenggara, Asia Tengah, dan Timur Tengah. Pada intinya kegiatan usaha yang dijalankan adalah pengolahan raw material berupa operasional resto dan supply food,” kata Eko.
SKBFood juga tidak menutup kemungkinan untuk memasuki negara di kawasan lainnya. Dilakukan baik secara organik maupun akuisisi dan kolaborasi. ”Perusahaan juga akan melakukan ekspor beras organik dan gula,” ujar Eko.
Selain penambahan dua bidang usaha baru (KBLI) di sektor produksi dan bisnis hilir, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan menyepakati enam agenda lainnya, sehingga total terdapat tujuh agenda yang disepakati.
Salah satu perubahan yang terjadi sebagai hasil RUPS adalah persetujuan masa berakhirnya jabatan Olivia Adriani sebagai Komisaris Independen.
Posisinya digantikan oleh Wijanarko dengan jabatan yang sama, efektif sejak persetujuan dalam RUPS ini terjadi. Dengan demikian maka susunan Dewan Komisaris menjadi sebagai berikut:
Komisaris Utama : Jadug Trimulyo Ainul Amri
Eko Mujianto : Komisaris
Wijanarko : Komisaris Independen
Susunan Direksi tersebut tidak mengalami perubahan dan RUPS secara resmi mengangkat kembali jajaran direksi saat ini. (TSA)