Sari Roti (ROTI) Segera Buyback Rp149,6 Miliar, Cek Target Harga Sahamnya
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) siap mengeksekusi aksi korporasi pembelian kembali (buyback) saham sebanyak 88 juta saham mulai 6 Agustus 2024.
IDXChannel - Emiten produsen roti merek Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) siap mengeksekusi aksi korporasi pembelian kembali (buyback) saham sebanyak 88 juta saham mulai 6 Agustus 2024.
Perseroan menggelontorkan dana untuk buyback saham maksimal Rp149,6 miliar. Harga pembelian saham dibatasi maksimal sebesar Rp1.700 per saham.
Analis Saham Panin Sekuritas, Andhika Audrey merekomendasikan beli atau BUY dengan penyesuaian target harga (target price/TP) menjadi Rp1.300 per saham.
"Kami tetap merekomendasikan BUY dengan penyesuaian TP menjadi Rp1.300 (implied P/E 21,4x di 2024) dari sebelumnya di Rp1.350," kata dia dalam risetnya, Jakarta, Minggu (4/8).
Andhika menuturkan, penurunan target harga saham ROTI sejalan dengan penurunan harga bahan baku (wheat) yang masih terus berlanjut, sehingga menjadikan margin perseroan diproyeksikan semakin solid pada semester II-2024.
"Kami merevisi pertumbuhan top line dan net profit perseroan pada 2024 atau 2025 masing-masing 7,4 persen atau 7,4 persen YoY dan 17 persen atau 6,8 persen YoY," ujarnya.
Sementara itu, sambungnya, beberapa sentimen yang dapat memengaruhi penjualan perseroan ke depannya, yakni antisipasi peningkatan permintaan roti dan kue yang didorong oleh usainya libur sekolah, merilis produk dengan harga yang terjangkau dan memiliki daya tahan lebih lama untuk mengantisipasi pelemahan daya beli yang masih berlanjut.
"Lalu rencana buyback saham perseroan senilai sebanyak 88 juta saham merupakan sentiment jangka pendek, serta strategi ekspansi luar Jawa dengan ruang pertumbuhan yang relative luas," tutur Andhika.
ROTI membukukan penjualan sebesar Rp1,92 triliun pada semester I-2024 atau naik 5,5 persen dibanding periode yang sama 2023 (YoY). Sementara laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp145 miliar atau meningkat 22 persen YoY.
Dari keterangan resmi perseroan, penjualan dari wilayah Tengah mencapai Rp1,01 triliun dan tetap menjadi contributor terbesar dari bisnis perseroan. Namun, penjualan di wilayah Barat dan Timur yang meraih Rp909 miliar atau tumbuh lebih tinggi yaitu 12,2 persen YoY.
"Hal ini sejalan dengan strategi ekspansi bisnis yang telah dilakukan oleh perseroan dengan membangun pabrik-pabrik di antaranya Batam, Gresik, Balikpapan dan Banjarmasin. Serta didukung oleh perluasan distribusi pada kanal modern dan
tradisional, melalui penambahan titik penjualan menjadi lebih dari 93 ribu yang tersebar di seluruh Indonesia," ujar manajemen ROTI.
Untuk memenuhi permintaan produk-produk roti dan kue yang terus bertumbuh, erseroan akan meningkatkan kapasitas produksi dengan menyelesaikan pembangunan pabrik ke-15 di Pekanbaru yang ditargetkan beroperasi pada akhir 2024.
Sekedar informasi, buyback saham ROTI akan dieksekusi mulai 6 Agustus 2024 hingga 5 Agustus 2025.
"Pelaksanaan buyback saham tidak mengakibatkan penurunan pendapatan dan tidak memberi dampak atas biaya pembiayaan perseroan, mengingat dana yang digunakan adalah dana internal perseroan yang berasal dari kegiatan operasional," ujar manajemen dalam keterbukaan informasi BEI, belum lama ini.
Selain itu, manajemen menegaskan, buyback saham ini juga tidak berdampak pada pendapatan perseroan, sehingga tidak terdapat perubahan atas performa laba perseroan.
"Buyback saham dapat menstabilkan harga dalam kondisi pasar yang fluktuatif. Pembelian kembali atas saham perseroan juga memberikan fleksibilitas bagi perseroan dalam mengelola modal jangka panjang, di mana saham tresuri dapat dijual di masa yang akan datang dengan nilai yang optimal," tuturnya.
(Fiki Ariyanti)