Saudi Aramco Amankan Dana Rp81,63 Triliun dari Penjualan Obligasi di Bursa London
Saudi Aramco berhasil mengumpulkan dana jumbo dari penerbitan obligasi senilai USD5 miliar atau setara Rp81,63 triliun.
IDXChannel – Saudi Aramco berhasil mengumpulkan dana jumbo dari penerbitan obligasi senilai USD5 miliar atau setara Rp81,63 triliun. Penjualan surat utang berjangka itu dilakukan berdasarkan program utang jangka menengah perusahaan.
Arab News melansir, obligasi senior yang tercatat di Bursa Efek London pada 27 Mei 2025 itu terdiri dari tiga seri, yaitu USD1,5 miliar jatuh tempo 2030 (kupon 4,75 persen), USD1,25 miliar jatuh tempo 2035 (kupon 5,375 persen), dan USD2,25 miliar jatuh tempo 2055 (kupon 6,375 persen).
CFO Aramco, Ziad al-Murshed mengatakan, permintaan investor global ini melebihi ekspektasi. Hal tersebut menurutnya mencerminkan kepercayaan terhadap ketahanan keuangan perusahaan.
"Penetapan harga tanpa premi di semua seri membuktikan kekuatan proposisi kredit jangka panjang kami," ujarnya, Selasa (3/6/2035).
Obligasi tersebut juga menunjukkan spread lebih ketat dari panduan awal. Perinciannya, seri 5 tahun dihargai 80 basis poin (bps) di atas obligasi Pemerintah AS. Sementara seri 10 dan 30 tahun masing-masing dihargai 95 bps dan 155 bps.
Penerbitan surat utang kali ini menjadi kelanjutan dari penjualan obligasi USD6 miliar oleh Aramco pada Juli 2024. Hal tersebut sekaligus mencerminkan geliat pasar utang kawasan Teluk.
Sepanjang 2025, Dana Investasi Publik Arab Saudi (PIF) telah mengumpulkan USD5,25 miliar melalui berbagai penerbitan, termasuk obligasi USD4 miliar pada Januari. Di sisi lain, Masdar Abu Dhabi (dana kekayaan milik Uni Emirat Arab) baru-baru ini juga menerbitkan obligasi hijau USD1 miliar yang kelebihan permintaan hingga 6,6 kali lipat.
Penjualan obligasi Aramco kali ini berlangsung di tengah tekanan bisnis yang signifikan, termasuk penurunan laba kuartal pertama sebesar 4,6 persen akibat penjualan yang lesu dan biaya operasional meningkat. Pada Maret lalu, Aramco juga memangkas dividen hampir 30 persen menyusul menurunnya arus kas bebas.
Menyikapi tantangan tersebut, Aramco terus menjajaki strategi pendanaan alternatif termasuk penjualan aset dan program sukuk yang prospektusnya diterbitkan pada Mei lalu. Khusus sukuk, ada kabar bahwa obligasi syariah itu berkemungkinan diterbitkan dalam 12 bulan ke depan dan akan tercatat di Bursa London.
(Ahmad Islamy Jamil)