MARKET NEWS

Segar Kumala (BUAH) Incar Penjualan Rp1,8 Triliun di Akhir 2023

Cahya Puteri Abdi Rabbi 27/11/2023 11:07 WIB

Momentum Natal menjadi salah satu faktor utama yang mampu meningkatkan permintaan pasar.

Segar Kumala (BUAH) Incar Penjualan Rp1,8 Triliun di Akhir 2023 (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) menargetkan penjualan sebesar Rp1,8 triliun di akhir tahun 2023 ini. Perseroan juga menargetkan laba bersih dapat menembus angka Rp33,4 miliar.

Untuk mencapai target tersebut, perseroan saat ini tengah melanjutkan ekspansi dan sedang mempersiapkan pembukaan jaringan baru, yang diperkirakan siap beroperasi pada bulan Desember 2023.

Sekretaris Perusahaan BUAH, Syanne mengungkapkan bahwa perseroan optimistis permintaan pasar jelang akhir tahun ini akan meningkat. Momentum Natal menjadi salah satu faktor utama yang mampu meningkatkan permintaan pasar.

“Kami juga terus menambah varian buah seperti apel, pir, jeruk, dan buah-buah eksotik seperti ceri dan stroberi yang memiliki permintaan tinggi pada periode akhir tahun,” kata Syanne dalam keterangan resminya, Senin (27/11/2023).

Saat ini, BUAH telah memiliki 13 cabang atau cold storage yang telah tersebar dari wilayah Barat hingga Timur Indonesia. Mulai dari Aceh, Medan, Bangka, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Kendari, Palu, Manado, Bali dan Ambon dengan total kapasitas penyimpanan mencapai 5.205 ton. Perseroan juga memiliki 81 unit armada mobil berpendingin untuk memaksimalkan operasional perseroan. 

Syanne menambahkan, saat ini perseroan juga tengah mempersiapkan cabang ke -14 yang berlokasi di area Pulau Sumatera. Adapun, cabang baru tersebut nantinya diharapkan dapat semakin memperkuat jaringan distribusi perseroan di wilayah Barat Indonesia.

Perihal kinerja, per September 2023, membukukan pendapatan sebesar Rp1,3 triliun atau meningkat sebesar 42% dibandingkan tahun sebelumnya. Laba bersih perseroan per kuartal III tercatat sebesar Rp26 miliar. Dengan capaian tersebut, BUAH telah mencapai 74,39% target penjualan, serta mencapai 77,9% dari target laba perseroan untuk tahun 2023. Di samping itu, perseroan juga masih memiliki anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp5,7 miliar.

“Hasil positif ini menjadi modal kuat dan membuat kami semakin optimistis untuk mencapai target di akhir tahun,” tutur Syanne. 

(SAN)

SHARE