Segera IPO Dengan Target Rp1,6 T, Adhi Commuter (ADCP) Bakal Lepas 28,6 Persen Saham
PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas maksimal 28,6% sahamnya.
IDXChannel - PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP), pengembang properti terintegrasi dengan transportasi massal pertama dan terbesar di Indonesia, berencana untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas maksimal 28,6% sahamnya ke publik atau sebanyak-banyaknya 8.011.204.500 saham.
Direktur Utama ADCP Rizkan Firman menyebutkan saham tersebut akan ditawarkan dengan rentang harga Rp130 - Rp 200. Dengan demikian, dana yang terkumpul ditargetkan akan mencapai Rp1,6 triliun.
“Kami bersyukur ADCP memasuki tonggak awal dari rencana pencatatan saham perdana ADCP di Bursa dan akan menjadi bagian dari industri pasar modal di Tanah Air. Kami optimis rencana Initial Public Offering (IPO) ini akan disambut baik oleh pelaku pasar modal mengingat ADCP mempunyai Oriented Development (TOD) yang terintegrasi bahkan berjarak nol kilometer dari simpul-simpul konsep pengembangan dengan daya saing tinggi yaitu pengembangan properti berkonsep Transit transportasi massal khususnya LRT, KRL dan BRT di Jabodetabek, saham ADCP sangat prospektif kedepannya," ujar Rizkan dalam Konferensi Pers Public Expose di Hotel The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, Jumat (12/11/2021).
Lebih lanjut Rizkan mengatakan, IPO ini akan memperkuat posisi ADCP sebagai pengembang properti terintegrasi dengan transportasi massal pertama dan terbesar di Indonesia, khususnya dengan konsep TOD.
Adapun, mayoritas dana hasil IPO ADCP yakni 45% akan digunakan untuk Pengembangan Proyek Eksisting dan Proyek Recurring (proyek yang mendapatkan pendapatan berulang), selanjutnya 35% untuk Akuisisi/Pengembangan Lahan Baru, dan sisanya 20% untuk pembayaran kembali sebagian pokok obligasi SERI A.
Untuk membantu kelancaran proses pendaftaran di Bursa Efek Indonesia, ADCP telah menunjuk PT Bahana Sekuritas sebagai Join Lead Underwriters (LU) atau Pelaksana Emisi Efek bersama dengan PT CIMB Niaga Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, PT Maybank Sekuritas Indonesia, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dan PT Sucor Sekuritas.
Direktur PT CIMB Niaga Sekuritas, I Wayan Gemuh Kertaraharja menyebutkan dalam IPO ADCP nanti, selain melepas sebanyak-banyaknya 8.011.204.500 saham baru, ADCP juga mengadakan Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen dan Karyawan atau MESOP sebanyak-banyaknya sebesar 1,96% atau 560.224.000 saham.
Wayan optimis ADCP sebagai perusahaan yang mengembangkan proyek hunian dengan konsep yang memang menjadi kebutuhan masyarakat perkotaan saat ini, sangat menarik investor. Populasi Indonesia yang hingga kini berada di angka 270 juta orang didominasi oleh usia produktif dengan proporsi hampir 75% dari total penduduk dan diperkirakan akan tetap stabil hingga 5 tahun mendatang.
Terlepas dari kenyataan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan yang besar, Indonesia memiliki tingkat urbanisasi yang cukup tinggi dengan 54% penduduk tinggal di perkotaan di tahun 2016 dan akan meningkat hingga 60% di tahun 2025 dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk perkotaan di kisaran 2-2,5% per tahun.
Salah satu kota metropolitan utama di Indonesia dan salah satu yang terbesar di dunia adalah Jabodetabek, dengan total penduduk lebih dari 35 juta orang. Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi Indonesia menjadi magnet bagi kota-kota lainnya, tidak hanya wilayah sekitar, sebagai tempat untuk bekerja.
“Dengan besarnya proporsi usia produktif dengan dominasi milenial dan tingkat pertumbuhan penduduk perkotaan yang stabil, penyediaan hunian di Jabodetabek merupakan salah satu hal utama yang penting untuk dilakukan. Kehadiran hunian yang terintegrasi dengan simpul-simpul transportasi massal dan lengkap dengan fasilitas, khususnya di kota-kota besar dan sekitarnya akan sangat menjanjikan baik bagi para investor, pemilik hunian, maupun penyewa ke depannya. Oleh karena itu, kami sangat optimistis saham ADCP akan banyak diminati,” papar Wayan.
Berdasarkan prospektus, pencatatan saham ADCP di bursa akan dilakukan pada 10 Desember 2021. Masa penawaran awal atau bookbuilding akan dilakukan pada 12 November 2021 - 25 November 2021, masa penawaran umum perdana saham 2 Desember 2021 – 8 Desember 2021, dan distribusi secara elektronik 9 Desember 2021.
“Semua jadwal ini masih fleksibel dan berpotensi berubah sesuai dengan ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan," pungkas Wayan.
(IND)