MARKET NEWS

Segmen Jasa Tambang Cuan, Hillcon (HILL) Raup Rp148,33 Miliar di Semester I-2023

Cahya Puteri Abdi Rabbi 04/08/2023 15:43 WIB

PT Hillcon Tbk (HILL) membukukan laba bersih sebesar Rp148,33 miliar selama enam bulan pertama 2023.

Segmen Jasa Tambang Cuan, Hillcon (HILL) Raup Rp148,33 Miliar di Semester I-2023 (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Hillcon Tbk (HILL) membukukan laba bersih sebesar Rp148,33 miliar selama enam bulan pertama 2023. 

Raihan itu tumbuh 9,72% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp135,19 miliar.

Pendapatan perseroan juga tercatat naik 33,40% menjadi Rp1,75 triliun, dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,31 triliun. 

Berdasarkan segmen usahanya, segmen jasa pertambangan mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,59 triliun, segmen jasa konstruksi mencatatkan pendapatan sebesar Rp77,98 miliar dan pendapatan segmen lainnya tercatat sebesar Rp81,49 miliar.

Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan HILL per Juni 2023 tercatat sebesar Rp1,35 triliun, beban usaha perseroan tercatat sebesar Rp94,18 miliar, serta beban lainnya tercatat sebesar Rp19,91 miliar.

Hingga akhir Juni 2023, total nilai aset HILL tercatat sebesar Rp4,17 triliun, tumbuh 20,61% dari posisi akhir Desember 2022 yang tercatat sebesar Rp3,45 triliun. 

Adapun liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp2,58 triliun dan ekuitas sebesar Rp1,58 triliun. Hingga akhir 2023 perseroan menargetkan laba bersih sebesar Rp700 hingga Rp800 miliar. Sementara, untuk pendapatan perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp6 triliun. 

Saat ini terdapat tiga kontrak baru yang berada dalam pipeline perseroan. Melalui tiga kontrak tersebut, perseroan juga menargetkan peningkatan produksi nikel menjadi 15 juta wet metric ton (wmt) hingga akhir tahun ini, naik dari realisasi  produksi akhir tahun lalu yang sebesar 9 juta wmt.

Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan produksi nikel ke depannya, sehingga pendapatan akan didominasi oleh segmen pertambangan nikel. 

Perseroan pun optimistis hal itu akan tercapai karena industri pertambangan nikel masih memiliki prospek yang cerah jika dibandingkan dengan komoditas lainnya.

(DES)

SHARE