Sejarah Emiten PANI, dari Industri Kaleng hingga Raksasa Properti Nasional
Sejarah emiten PANI tentunya sangat menarik bagi investor untuk mencermatinya sebelum memulai berinvestasi.
IDXChannel – Sejarah emiten PANI tentunya sangat menarik bagi investor untuk mencermatinya sebelum memulai berinvestasi. PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) merupakan salah satu emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mengalami transformasi bisnis secara drastis dalam beberapa tahun terakhir.
Awalnya bukan perusahaan properti, PANI kini dikenal luas sebagai salah satu pengembang utama kawasan elit Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2), yang dikelola oleh Agung Sedayu Group dan Salim Group.
Sejarah Singkat Emiten PANI
Berikut ini Adalah Sejarah singkat emiten PANI yang bisa Anda cermati:
- 2001: PANI didirikan pada 1 Maret 2001 dengan nama PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk. Fokus awal bisnisnya adalah industri pengemasan logam, khususnya produksi kaleng.
- 2017: Melalui akuisisi PT Windu Blambangan Sejati, PANI mulai terlibat dalam pengolahan hasil laut dan jasa pembekuan, memperluas portofolio di sektor perikanan.
- 2018: PANI resmi IPO pada 18 September 2018 dengan harga penawaran awal Rp108 per saham. Ini menjadi langkah awal perusahaan dalam mengakses pendanaan publik.
- 2021: Pada tahun ini menjadi titik balik ketika PT Multi Artha Pratama, anak usaha dari Agung Sedayu Group dan Salim Group, mengakuisisi 80 persen saham PANI. Fokus bisnis pun berubah total ke sektor pengembangan properti.
Dengan dukungan grup konglomerat tersebut, PANI kini bertanggung jawab atas pengembangan mega proyek properti Pantai Indah Kapuk 2, yang mencakup residensial, komersial, dan infrastruktur modern.
- 2022: PANI menerbitkan 13,12 miliar saham baru melalui rights issue, menghimpun dana besar untuk ekspansi kawasan PIK 2. Harga pelaksanaan saat itu Rp500 per saham.
- 2023: Setelah perubahan nama resmi menjadi PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk, PANI kembali melakukan rights issue kedua sebagai bentuk strategi ekspansi lanjutan.
Pendapatan PANI naik dari Rp283 miliar di tahun buku 2021 menjadi Rp2,16 triliun di tahun buku 2023. Laba bersih juga melonjak lebih dari 100x lipat, menandakan keberhasilan transformasi bisnis. Pada tahun 2024, saham PANI melonjak lebih dari 184 persen, menjadikannya salah satu emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI, bahkan masuk ke Top 10 Big Caps Indonesia.
(Shifa Nurhaliza Putri)