Sejarah Saham ASRI, Emiten Properti dengan Laba Bersih Rp136 M di Awal 2022

Sejarah saham ASRI (PT Alam Sutera Realty Tbk) dimulai pada tahun 1993

IDXChannel - Sejarah saham ASRI (PT Alam Sutera Realty Tbk) dimulai pada tahun 1993. PT Alam Sutera Realty Tbk adalah perusahaan milik keluarga yang didirikan pada tanggal 3 November 1993 oleh Harjanto Tirtohadiguno. Awalnya, perusahaan ini bernama PT Adhihutama Manunggal, namun berubah nama menjadi PT Alam Sutera Realty pada 19 September 2007. 

Emiten properti PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) kembali mencatatkan laba bersih di kuartal I 2022. Meski perseroan masih mengalami rugi bersih pada periode yang sama tahun lalu. Laba bersih ASRI mencapai Rp136,85 miliar pada kuartal pertama tahun 2022.

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham di Alam Sutera Realty Tbk (31 Maret 2022) yaitu PT Tangerang Fajar Industrial Estate (Pengendali) (25,72%) dan PT Manunggal Prime Development (Pengendali) (18,98%).

Pengendali dan penerima manfaat utama Alam Sutera Realty Tbk adalah Bapak Ning King dan keluarganya. Sesuai Anggaran Dasar, bidang kegiatan ASRI adalah pengembangan dan pengelolaan  kawasan perumahan, kawasan industri dan kawasan industri, serta pengelolaan pusat perbelanjaan, pusat rekreasi dan hotel (pengembangan kawasan terpadu).

Saat ini, proyek real estate utama yang dimiliki ASRI dan anak perusahaannya adalah Proyek Area Alam Sutera di Serpong dan proyek Suvarna Padi dan Suvarna Sutera di Pasar Kemis, Tangerang, Kota Ayodhya di Kecamatan Tangerang, proyek gedung perkantoran The Tower dan gedung perkantoran Wisma Argo Manunggal di Jakarta, serta Garuda Wisnu Kencana Cultural Park di Bali.

Pada tanggal 7 Desember 2007, ASRI mengeluarkan pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) atas 3.142.000.000 saham ASRI dengan nilai nominal Rp100 per saham dan harga penawaran Rp105 per saham. diterima. Pada tanggal 18 Desember 2007, saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

Emiten properti PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) kembali mencatatkan laba bersih di kuartal I 2022. Meski perseroan masih mengalami rugi bersih pada periode yang sama tahun lalu. Laba bersih ASRI mencapai Rp136,85 miliar pada kuartal pertama tahun 2022, menurut laporan keuangan perusahaan. Dalam tiga bulan pertama tahun 2021, perusahaan real estat menderita kerugian bersih maksimum Rp311,45 miliar.

Keberhasilan perseroan kembali menorehkan laba bersih setelah perseroan mencatatkan peningkatan pendapatan. Di antaranya, pendapatan dari jasa dan kegiatan usaha lainnya mencapai Rp947,19 miliar pada periode Januari hingga Maret 2022. Jumlah ini meningkat 102,56% dibandingkan periode sebelumnya, tidak sama dengan Rp467,61 miliar pada kuartal pertama tahun 2021. Dimana pendapatan  dari bisnis real estate sebesar Rp816,02 miliar, jasa perhotelan dan infrastruktur sebesar Rp117,74 miliar dan pariwisata sebesar Rp13,01 miliar. (SNP)