MARKET NEWS

Sektor Farmasi Berpeluang Lebih Baik di 2023, Bagaimana Prospek Saham PEHA?

Febrina Ratna 28/07/2023 07:31 WIB

Tim analis Emtrade menyatakan sektor farmasi memiliki prospek yang cenderung lebih baik pada 2023. Salah satu faktornya berkurangnya tekanan beban pokok.

Sektor Farmasi Berpeluang Lebih Baik di 2023, Bagaimana Prospek Saham PEHA? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Tim analis dari perusahaan stock advisor Emtrade menyatakan sektor farmasi memiliki prospek yang cenderung lebih baik pada 2023. Salah satu faktornya berkurangnya tekanan beban pokok setelah harga-harga komoditas mengalami penurunan dan rupiah mengalami penguatan.

Dalam paparannya, Emtrade menyatakan pemerintah awal tahun ini telah melakukan penyesuaian tarif INA-CBG sebesar 9.5%. Ini menandai kenaikan pertama sejak 2016, di mana tahun ini mulai membebankan biaya kepada pelanggan BPJS seperti biaya obat yang lebih tinggi. Otomatis ini dapat mendukung profitabilitas rumah sakit yang nantinya juga akan meningkatkan profitabiltas emiten farmasi dari terjualnya obat premium di sepanjang 2023 ini.

Lebih lanjut, lembaga keuangan tersebut menyatakan sektor farmasi menarik di Indonesia karena Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau perbandingan harapan hidup orang Indonesia terbilang cukup tinggi di level 72.91 pada tahun 2022 (>50). Dengan bertambahnya penduduk, maka peluang kebutuhan farmasi dan medis masyarakat juga akan tinggi.

Sementara itu, dalam analisisnya mengenai saham PT Phapros Tbk (PEHA), Emtrade melihat penjualan PEHA berasal dari lini bisnis produksi dan perdagangan yang meliputi baik ekspor ataupun impor atas obat-obatan, alat kesehatan, suplemen, termasuk pangan fungsional.

Perusahaan yang didirikan oleh Ellen May tersebut merekomendasikan untuk mengkoleksi saham PEHA untuk diperdagangkan ketika momentumnya tepat.

Adapun PT Phapros Tbk (PEHA) yang merupakan bagian dari Holding BUMN Farmasi terus membidik pertumbuhan kinerja tahun ini, terutama dari penjualan obat resep bermerek dan ekspor. Hal itu sejalan dengan kontribusi penjualan perseroan.

Direktur Utama Phapros, Hadi Kardoko, mengatakan pertumbuhan obat resep bermerek (etikal) Phapros di semester I/2023 mencapai 14,9 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Kontribusi terbesar disumbangkan oleh produk Dextamine yang tumbuh sebesar 38,9 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu dan Pro TB sebesar 53,2 persen,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (27/7/2023).

Hadi berharap kinerja perseroan hingga akhir tahun 2023 tetap tumbuh seiring dengan akan diluncurkannya produk-produk baru dari beberapa kelas terapi, terutama di pilar obat bermerek. “Pertumbuhan di pilar obat branded adalah salah satu strategi kami agar di akhir tahun 2023, portfolio produk baru Phapros akan terdiri dari lebih dari 60 persen branded dan sisanya generik,” katanya.

(FRI)

SHARE